JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Indonesia dan Perancis menjalin kerja sama di bidang kebudayaan meliputi mode, perfilman, desain, dan sastra.
Menteri Kebudayaan Perancis Rachida Dati yang ikut dalam kunjungan Presiden Perancis Emmanuel Macron ke Indonesia menekankan kerja sama di bidang kebudayaan sama penting dengan bidang militer, industri, serta keamanan.
"Kami percaya bahwa kerja sama budaya harus menjadi pilar yang sama pentingnya dengan kerja sama di bidang industri dan militer, guna membangun pemahaman dan masa depan bersama,” ujar Dati saat meresmikan program "Ayo Baca" di Bentara Budaya Jakarta, Jakarta pada Rabu (28/5/2025).
Adapun program Ayo Baca akan direalisasikan oleh Institut français d'Indonésie (IFI) bersama Gramedia. Program Ayo Baca diharapkan bisa menghidupkan kembali kegemaran membaca para anak muda di Indonesia, sekaligus mengenalkan literatur kontemporer bahasa Perancis.
Dati juga senang dan terhormat karena bisa berkunjung ke Bentara Budaya Jakarta. Dalam sambutannya pula, Dati menyampaikan bahwa proyek sastra "Ayo Baca" memiliki banyak tujuan positif yang mencakup tiga fase.
"Di fase pertama, terdapat Penghargaan “Mon Coup de Coeur Francophone - AYO BACA!”, yang menjadi awal dari terciptanya Choix Goncourt Indonesia (penghargaan di bidang sastra yang digagas oleh pemerintah Prancis dan telah ada di lebih dari 50 negara)," jelas Dati.
Baca juga: Ingin Lanjut Kuliah S2 di Prancis? Perhatikan Hal Ini
Pada fase pertama, ada 38 juri mulai dari siswa sekolah menengah, mahasiswa, guru, hingga penerjemah telah melakukan kegiatan membaca, berdiskusi, dan memberikan suaranya. Mereka memilih novel berbahasa Prancis yang akan diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia.
Sementara itu, Atase Kerja Sama untuk Bahasa Prancis di IInstitut français d'Indonésie (IFI), Julie Duperoir mengatakan, pemerintah Prancis ingin mempromosikan kegiatan membaca dari karya-karya sastra Perancis lewat program Ayo Baca.
Julie menambahkan, buku yang terpilih dan diterjemahkan dari bahasa Perancis ke bahasa Indonesia nantinya akan diterbitkan oleh pihak Kompas Gramedia.
"Ini merupakan kolaborasi pertama antara Pemerintah Perancis dan Indonesia. Kami berharap kerja sama ini bisa berlanjut ke depannya," ujar Julie dalam bahasa Prancis yang telah diterjemahkan oleh pihak IFI, Karita Astri Moulia kepada Kompas.com.
Adapun proses penjurian buku sastra Perancis yang akan diterjemahkan ke bahasa Indonesia ditargetkan akan selesai pada bulan Juli. Julie menambahkan, program kerjasama antaran pemerintah Perancis dan Indonesia juga ada dua fase lainnya.
"Pada tahap yang kedua itu ada namanya BIMO atau Bibliotek Mobil atau bus perpustakaan keliling yang nantinya akan berkeliling di Pulau Jawa untuk nanti bertemu dengan anak-anak muda untuk memberikan akses bacaan lebih dekat," tambah Julie.
Baca juga: Pemerintah Prancis Beri Penghargaan ke Guru Besar UGM, Ini Kisahnya
Pada fase tiga, akan ada rangkaian acara seputar sastra, penerjemahan, dan penulisan.
Sementara itu, Corporate Support Director Gramedia, Yosef Adityo menambahkan, belum banyak literatur-literatur dari Prancis yang diterjemahkan ke bahasa Indonesia. Adapun rencana penerjemahan karya sastra Prancis nantinya akan diterbitkan oleh Gramedia dan diedarkan ke 143 toko buku Gramedia.
"Tentunya ini merupakan suatu kebanggaan bagi kita, institusi Kompas Gramedia bisa diajak kerja sama oleh Pemerintah Prancis melalui IFI yang ada di Indonesia. Kita tahu bicara literasi itu seharusnya itu generalis, tak hanya dari sastra dari negara tertentu, berbahasa tertentu tetapi harus umum," kata Yosef kepada Kompas.com.
Yosef mengatakan, Kompas Gramedia selalu membuka kesempatan berkolaborasi kepada seluruh negara sahabat Indonesia untuk mempopulerkan karya sastra milik mereka. Yosef menyebutkan, bentuk kerja sama seperti penerbitan juga sangat memungkinkan untuk dilakukan.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarangArtikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya