KOMPAS.com - Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Wamendikti Saintek) Stella Chistie bercerita tentang pengalamannya mendapatkan beasiswa S1 di Harvard University.
Stella bercerita, pada tahun 1999 ia mendapatkan beasiswa S1 dari Harvard University tepatnya di Jurusan Ekonomi.
"Waktu saya sebagai penerima beasiswa di di Harvard itu yang diberikan Harvard uang kuliah yang digratiskan, tempat tinggal di asrama, dan makan tiga kali sehari," kata Stella dikutip dari akun YouTube resmi Kemendikti Saintek, Senin (16/6/2025).
Baca juga: Wamendikti Stella Upayakan Sekolah Indonesia Terhubung dengan Kampus Top Dunia
Stella mengatakan, ia milih mendaftar beasiswa karena orangtuanya tidak mampu untuk membiayainya kuliah S1 apalagi S1 di luar negeri.
Kendati demikian, Stella tidak patah semangat dan tetap mencoba mendaftar beasiswa dan berhasil masuk S1 di Harvard University Jurusan Ekonomi.
"Ekonomi saya lumayan bagus waktu itu. Jadi saya yakin saya mau jadi ekonom," ujarnya.
Baca juga: Wamendikti Stella Hitung Peluang Timnas Indonesia Lolos Piala Dunia 2026
Stella menyadari bahwa beasiswa yang diberikan Harvard tidak memberikannya uang saku dan biaya keperluan lainnya selama kuliah.
Oleh karena itu, Stella memilih mencari pekerjaan sampingan untuk menambah pundi-pundi dan menunjang keperluannya selama berada di luar negeri.
"Semuanya saya harus mencari uang sendiri," ungkapnya.
Hingga akhirnya, Stella berhasil mendapatkan pekerjaan pertamanya di laboratorium dan bertugas membuat jadwal penelitian.
Namun karena ia merasa masih kurang, Stellah memutuskan untuk mencari tambahan pekerjaan kembali dan mendapatkan pekerjaan sebagai petugas pembersih toilet.
Stella tidak malu menjalani pekerjaan tersebut selama ia bisa mendapat pekerjaan yang halal dan mendapatkan pengalaman baru.
Baca juga: Wamen Stella: Beasiswa dari Negara adalah Utang yang Harus Dibayar
Meski bekerja, Stella tetap berhasil mendapatkan nilai yang sangat baik di akhir masa kuliahnya di Harvard University.
"Meski bekerja sebagai tukang bersih-bersih toilet, bekerja di laboratorium saya tetap lulus dengan cumlaude," pungkas Stella.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarangArtikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya