Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemendikdasmen Targetkan 1.000 Anak SMK Putus Sekolah Ikut Program PKK-PKW

Kompas.com - 01/07/2025, 10:03 WIB
Melvina Tionardus,
Mahar Prastiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) menargetkan 1.000 anak SMK putus sekolah di Indonesia mengikuti program Pendidikan Kursus Keterampilan (PKK) dan Pendidikan Kursus Kewirausahaan (PKW).

Dirjen Pendidikan Vokasi, Pendidikan Khusus, dan Pendidikan Layanan Khusus, Tatang Muttaqin menuturkan data dari BPS (Badan Pusat Statistik) menunjukkan lebih dari 4 juta anak usia sekolah tidak dapat melanjutkan pendidikan dan proporsi terbesar ada di usia 16 sampai 18 tahun.

Baca juga: SPMB Bergulir, Kemendikdasmen Dorong Pemda Tekan Angka Putus Sekolah

Para lulusan bisa lebih cepat terserap di dunia kerja

Sebanyak 9.391 atau setara 0,19 persen merupakan peserta didik SMK secara nasional.

"Ini merupakan angka tertinggi dibandingkan dengan jenjang pendidikan lainnya dan itu dapat dipahami karena latar belakang sosial ekonomi yang umumnya dari menengah ke bawah sehingga tingkat putus sekolah makin tinggi," kata Tatang di acara peluncuran program tersebut di gedung Kemendikdasmen, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (30/6/2026).

PKK berorientasi pada pengembangan keterampilan yang sesuai dengan kebutuhan dunia usaha dan juga dunia industri.

Dengan sertifikat kompetensi diharapkan para lulusan bisa lebih cepat terserap di dunia kerja.

Baca juga: Syarat Masuk Sekolah Rakyat Harus Buat Perjanjian Tidak Akan Putus Sekolah

Sementara PKW merupakan program kursus dan pelatihan dengan memberikan keterampilan, pengetahuan, dan juga sikap mental wirausaha sehingga para lulusan bisa berwirausaha.

Plt Direktur Kursus dan Pelatihan, Saryadi menambahkan perkembangan perekrutan sejauh ini.

"Sudah ada 825 yang sudah mendaftar dan selebihnya saat ini sedang berproses. Insya Allah target tahun ini 1.000 anak putus sekolah jenjang SMK akan tercapai. Bahkan kami optimis akan lebih dari 1.000," ujad Saryadi diwawancarai usai acara.

Sejak tahun 2022 sampai 2024 sudah sekitar 260.000 orang mengikuti PKK dan 112.000 orang mengikuti PKW.

Baca juga: Mendikdasmen Ungkap Sebagian Anak Putus Sekolah karena Pernikahan Dini

Kedua program ini juga masih akan berlanjut di tahun mendatang.

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini



Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau