Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kuliah S2/S3 Gratis ke Jepang, Ada Tunjangan Bulanan Rp 15 Juta

Kompas.com - 22/08/2025, 08:51 WIB
Elaine Keisha,
Mahar Prastiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kesempatan melanjutkan studi pascasarjana di negara pendidikan terbaik Asia kembali terbuka bagi masyarakat Indonesia yang tertarik.

Jepang atau yang akrab dengan julukan Negara Sakura menduduki peringkat ke-7 dalam kategori Education Rankings versi U.S. News. Pencapaian ini membuatnya menjadi negara Asia yang menduduki posisi pertama pada daftar tersebut.

Dilansir dari KOMPAS.id, Jumat (22/8/2025) sebanyak 5.397 mahasiswa Indonesia menimba ilmu di perguruan tinggi Jepang per tahun 2024. Jumlah ini diakui meningkat selama sepuluh tahun terakhir.

Saat ini, pemerintah Jepang kembali membuka kesempatan kuliah gratis bagi mahasiswa pascasarjana asal Indonesia.

Program ini ditujukan bagi mereka yang ingin melanjutkan studi ke jenjang magister maupun doktor.

Baca juga: Kisah Sharen, Jalani Kuliah dan Punya 8 Pekerjaan Sampingan di Jepang

Menariknya, Jepang juga tengah menghadapi kebutuhan besar terhadap tenaga kerja asing. Badan Kerja Sama Internasional Jepang memperkirakan negara ini membutuhkan 6,7 juta pekerja asing hingga 2040.

Hal ini bisa menjadi pertimbangan tambahan bagi masyarakat Indonesia yang ingin berkarier sambil menempuh studi di Negeri Sakura.

Terlebih, dilansir dari Nikkei Asia, Indonesia menempati posisi kedua di Asia Tenggara sebagai negara tujuan remitansi atau transfer uang dari pekerja asing di Jepang, dengan total mencapai 102,1 miliar yen.

Ilustrasi Gion di Kyoto, Jepang.Dok. Unsplash/Boudewijn Huysmans Ilustrasi Gion di Kyoto, Jepang.

Kesempatan kuliah di kampus bertaraf internasional

Program pendanaan kuliah yang dimaksud adalah MEXT Scholarship ke Ritsumeikan Asia Pacific University (APU). Kampus ini masuk dalam peringkat QS World University Ranking dengan peringkat 1001-1200 dari seluruh kampus di dunia.

Beasiswa dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Olahraga, Sains, dan Teknologi Jepang (MEXT) ini dapat mengirimkan aplikasi pendaftaran paling lambat 12 November 2025.

Berikut persyaratan kelayakannya:

Baca juga: Sarjana Indonesia Jadi Sopir Bus di Jepang, Gajinya Rp 600 Juta Per Tahun

  1. Merupakan Warga Negara Indonesia (WNI)
  2. Lahir pada atau setelah 2 April 1991
  3. Memiliki IPK minimal 2,40 dari skala 3,00 di universitas terakhir
  4. Melampirkan dokumen tes kemampuan Bahasa Inggris yang diambil pada atau setelah Maret 2024
  5. Tidak diperkenankan bagi mahasiswa yang pernah menerima beasiswa pemerintah Jepang, kecuali memiliki pengalaman pendidikan atau kerja lebih dari 3 (tiga) tahun sejak berakhirnya beasiswa tersebut
  6. Tidak sedang menerima beasiswa apapun
  7. Penerima beasiswa harus memiliki status izin tinggal atau visa mahasiswa di Jepang
  8. Individu yang sedang aktif atau bekerja di militer/staf sipil militer saat mengajukan pendaftaran tidak memenuhi syarat

Adapun, calon pendaftar harus mendaftarkan diri dulu ke APU melalui https://admissions.apu.ac.jp/graduate/apply_online/.

Kemudian, APU akan memilih pelamar yang memenuhi syarat untuk direkomendasikan kepada lembaga beasiswa.

Cakupan beasiswa MEXT APU

Beasiswa ini memberikan pembiayaan penuh pada masa perkuliahan mahasiswa yang terpilih, simak rinciannya:

Baca juga: Beasiswa S2 LPDP ke Spanyol 2025, Bisa Pakai Duolingo

  1. Biaya admisi penuh
  2. Biaya kuliah penuh
  3. Tunjangan hidup bulanan sebesar 144.000 JPY (Rp 15.888.384) termasuk perumahan, jumlah dapat berubah sewaktu-waktu
  4. Asuransi kesehatan
  5. Buku dan materi instruksional
  6. Biaya perjalanan berupa tiket pesawat kelas ekonomi antar negara asal dan APU di awal serta akhir program)

Pendaftaran APU dan pengajuan beasiswa dibuka untuk kelas September 2026 mendatang. Dilansir dari Admisi APU, laman admisi akan terbuka pada 1 September 2025.

Demikian informasi beasiswa S2-S3 gratis ke Jepang yang dapat dimanfaatkan oleh mahasiswa Indonesia untuk melanjutkan pendidikan pascasarjana.

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau