Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mendikti Brian Yuliarto Pimpin Badan Industri Mineral, Apa Tujuannya?

Kompas.com - 25/08/2025, 16:57 WIB
Melvina Tionardus,
Mahar Prastiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pemerintah membentuk Badan Industri Mineral, lembaga baru yang dipimpin oleh Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendikti saintek) Brian Yuliarto.

Pengangkatan dan pengumuman jabatan baru Brian ini berlangsung di Istana Negara, Senin (25/8/2025).

Dikutip dari Antaranews, Senin (25/8/2025) pembentukan Badan Industri Mineral bertujuan untuk mengoptimalkan pengelolaan sumber daya mineral strategis Indonesia.

Tugas utama badan ini meliputi perlindungan mineral strategis, identifikasi sumber daya mineral nasional, serta penelitian untuk mengolahnya agar memberikan manfaat lebih optimal bagi negara.

Baca juga: Mendikti: Masih Ada Ospek di UI, tapi Sudah Enggak Bentak-bentak

Hampir seluruh mineral strategis berada di tanah Ibu Pertiwi

Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg), Prasetyo Hadi menjelaskan bahwa hampir seluruh mineral strategis berada di tanah Ibu Pertiwi.

"Karena itulah, untuk bisa mengoptimalkan sumber daya alam terutama mineral strategis ini, maka kita memutuskan ada satu kebutuhan untuk kita membentuk badan," kata Prasetyo seusai menghadiri pelantikan.

Badan Industri Mineral juga disebut sebagai jawaban atas kebutuhan bangsa dalam menghadapi perkembangan zaman dan teknologi, sembari berupaya melindungi kekayaan mineral nasional.

Menurut Mensesneg, Brian ditunjuk karena kemampuannya dalam bidang riset dan inovasi.

“Supaya pada saat nanti harus misalnya, dalam tataran teknis itu bekerja sama dengan lembaga-lembaga riset, dengan perguruan-perguruan tinggi, maka itu justru akan mempermudah kerja badan ini,” ucap Mensesneg.

Lebih lanjut, Mensesneg menegaskan bahwa Badan Industri Mineral berdiri sendiri, bukan di bawah Kementerian ESDM maupun Kemendikti saintek.

Ilustrasi baterai.Dok. Wikimedia Commons/Gerhard H Wrodnigg Ilustrasi baterai.

Rare earth

Sementara Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto menyatakan Badan Industri Mineral akan mengelola secara khusus "rare earth" yang saat ini menjadi perhatian global.

Badan ini akan berperan dalam mengekstraksi, melindungi, dan mengembangkan sisi industrinya.

Airlangga menyebut produk akhir dari rare earth adalah magnet dan baterai.

Baca juga: Pencairan Beasiswa bagi Mahasiswa Kadang Telat, Mendikti Ingatkan Dirjen

Ia menyebut kebutuhan rare earth juga erat dengan sektor pertahanan, karena hampir seluruh industri memerlukan magnet sebagai komponen penting.

"Semua butuh, untuk pertahanan butuh, hampir seluruh industri butuh magnet," kata Airlangga.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau