KOMPAS.com - Sebanyak empat siswa Indonesia yang tergabung dalam Tim Olimpiade Ilmu Kebumian Indonesia berhasil meraih 11 medali pada ajang International Earth Science Olympiad (IESO) ke-18.
Rinciannya, satu medali Emas, empat medali Perak, dan enam medali Perunggu.
Siswa peraih medali di ajang IESO 2025, yaitu pada kompetisi individual, medali perak diraih oleh Brian Jonah Simorangkir (SMA Negeri 8 Jakarta) dan Aaron Evander Kurniawan (SMAS Kristen Petra 1 Surabaya).
Sedangkan medali perunggu diraih oleh Fauzan Suhail Lubis (MAN 2 Pekanbaru) dan Ben Herdianto (SMAS Kanisius Jakarta).
Kemudian, pada kompetisi beregu ITFI (International Team Field Investigation), medali emas berhasil dipersembahkan oleh Fauzan Suhail Lubis. Lalu, Brian Jonah Simorangkir berhasil meraih medali perak.
Baca juga: 190 Kampus Akreditasi Unggul Per Agustus 2025, Ada PTN, PTS dan Sekolah Kedinasan
Untuk medali perunggu ITFI masing-masing juga dicetak oleh Ben Herdianto dan Aaron Evander Kurniawan.
Selanjutnya, pada kompetisi beregu ESP (Earth System Project) medali perak diraih oleh Brian Jonah Simorangkir. Lalu, medali perunggu masing-masing diraih oleh Aaron Evander Kurniawan dan Ben Herdianto.
Keempat siswa tersebut sebelumnya pemenang Olimpiade Sains Nasional (OSN) SMA/MA/Sederajat Bidang Ilmu Kebumian Tahun 2024. Mereka diseleksi dan dibina sebanyak tiga tahap oleh Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas), Kemendikdasmen.
Koordinator Pembina IESO 2025, Ichsan Ibrahim dari STMIK Indonesia Mandiri, mengungkapkan bahwa para siswa telah berjuang secara maksimal di ajang IESO.
“Alhamdulillah tahun ini siswa Indonesia meraih sebelas medali. Secara umum, prestasi Indonesia lebih meningkat dibandingkan tahun sebelumnya,” jelas Ichsan.
Baca juga: 8 Sekolah Kedinasan Akreditasi Unggul, Lulus Jadi CPNS Atau Berpangkat Letda
Peraih medali emas dan perunggu IESO 2025, Fauzan Suhail Lubis siswa asal MAN 2 Pekanbaru, mengaku sangat bangga bisa mempersembahkan medali untuk Indonesia.
“Senang banget karena bisa membawa hadiah untuk Indonesia di bulan Kemerdekaan,” ujar Fauzan, dilansir dari laman Puspresnas, Senin (25/8/2025).
“Di IESO ini sangat seru karena jenis perlombaannya ada yang tim dan individu sekaligus tesnya dalam bentuk praktik di lapangan,” tambah Fauzan.
Sementara itu, Brian Jonah Simorangkir dari SMA Negeri 8 Jakarta, juga membagikan pengalamannya mengikuti ajang IESO 2025.
“Selama sepuluh hari ini menjadi pengalaman yang sangat berarti bagi saya. Saya bisa bertemu dengan teman-teman dari berbagai negara. Soal praktik di IESO juga sangat menantang,” jelas Brian.
Sebagai informasi, International Earth Science Olympiad (IESO) ke-18 diselenggarakan pada 7 hingga 17 Agustus 2024 di Jining, China.
“Selamat kepada adik-adik yang meraih sebelas medali di ajang International Earth Science Olympiad. Hal ini sekaligus menjadi momentum membanggakan di HUT ke-80 RI,” kata Kepala Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas), Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen), Maria Veronica Irene Herdjiono.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang