KOMPAS.com - Abigail Limuria, seorang penulis asal Indonesia, menjadi narasumber di media internasional Al Jazeera English untuk menyuarakan isu-isu yang tengah terjadi di Indonesia.
Dalam wawancara singkat yang dilakukan secara daring bersama presenter Al Jazeera, Abigail membagikan pandangannya terkait berbagai dinamika terkini di tanah air. Ia menyoroti kondisi ekonomi dan politik Indonesia yang dinilai kian memburuk.
Beberapa isu yang ia angkat di antaranya soal gaji guru honorer yang dianggap membebani negara, besarnya tunjangan dan gaji DPR RI di tengah banyak masyarakat bergaji di bawah UMR dan efisiensi anggaran negara.
Baca juga: Sri Mulyani Sebut Banyak Sekolah Habiskan Dana Pendidikan untuk Renovasi
Termasuk, respons pemerintah terhadap aksi protes yang dinilai tidak berpihak pada masyarakat, serta kabar duka atas jatuhnya korban dalam aksi akibat tindakan represif aparat.
"Semoga lebih banyak media internasional meliput tragedi ini dan mewawancarai lebih banyak koresponden dari Indonesia (yang pasti bisa meliput hal-hal yang mungkin saya lewatkan di sini). Dunia perlu melihatnya apa adanya, karena tampaknya tekanan dalam negeri saja tidak cukup. Kita membutuhkan tekanan internasional,” tulis Abigail dalam caption unggahannya, dikutip Rabu (3/9/2025).
Selain aktif menyuarakan isu di media internasional, Abigail juga dikenal sebagai pegiat sosial-politik yang aktif membangun literasi politik melalui media sosial dan konten digital.
Ia merupakan salah satu co-founder What Is Up, Indonesia? (WIUI), sebuah platform digital yang berdiri sejak Agustus 2020. WIUI membagikan konten seputar isu sosial-politik Indonesia dengan gaya menarik dan medium meme agar mudah dipahami anak muda.
Baca juga: Anak Bertanya soal Demo? Begini Cara Menjawab dengan Bijak
Dilansir dari profil LinkedIn miliknya, Abigail terlibat langsung dalam proses riset, penulisan, hingga pengeditan konten publikasi yang mengangkat berbagai topik politik relevan maupun kontroversial.
Salah satu program WIUI yang cukup dikenal adalah Bijak Memilih, sebuah platform daring untuk mengedukasi anak muda dengan informasi terkait Pemilu 2024 agar mereka bisa menggunakan hak pilih dengan baik.
Pada Agustus 2017 hingga Februari 2021, Abigail juga sempat menjadi co-founder PT Lalita Project Indonesia, sebuah gerakan emansipasi dan pemberdayaan perempuan Indonesia. Proyek ini mengangkat 51 kisah inspiratif perempuan hebat melalui buku dan media sosial.
Baca juga: IPB Sikapi Situasi Nasional, Ingatkan Kembali Tujuan Negara Indonesia
Selain itu, Lalita Project juga aktif menyalurkan donasi buku ke sekolah dan perpustakaan di NTT serta Bogor.
Menariknya, latar belakang pendidikan Abigail sebenarnya tidak langsung berkaitan dengan dunia politik. Ia menempuh pendidikan tinggi di Biola University, La Mirada, California pada 2013–2017 dengan jurusan Media and Cinema Arts.
Selama masa kuliah, Abigail aktif sebagai produser film di program Biola Film 2016. Ia juga sempat menjalani pengalaman sebagai communication intern serta media coordinator di Global Student Programs and Development.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini