Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 22/10/2025, 07:06 WIB
Sandra Desi Caesaria,
Mahar Prastiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Universitas Udayana (Unud) diminta bisa membuat sanksi tegas bagi pelaku perundungan atau bullying.

Ketua Komisi X DPR RI Hetifah Sjaifudian mengatakan sanksi ini harus setimpal. Apalagi korban juga dirundung setelah ditemukan tewas pada group chat mahasiswa.

“Kepada Kampus Udayana, kami juga meminta agar memastikan bahwa mereka yang melakukan tindakan ini (perundungan) mendapat sanksi yang setimpal,” kata Hetifah dilansir dari laman resmi Antara pada Selasa, (21/10/2025).

Mengapa perlu diberi sanksi tegas? Hal itu untuk memberi efek jera dan mencegah kasus kekerasan dan perundungan di lingkungan pendidikan tinggi kembali terjadi.

Baca juga: Kemendikti Koordinasi dengan Unud soal Wafatnya Timothy Anugerah

Memastikan keadilan bagi korban

Hetifah mendorong agar pihak kampus bertindak transparan dalam penanganan kasus dan memastikan keadilan bagi korban.

Pencegahan kekerasan di perguruan tinggi, menurutnya, seharusnya sudah berjalan sebagaimana diatur dalam Permendikbudristek Nomor 54 Tahun 2024 tentang Pencegahan dan Penanganan Kekerasan di Lingkungan Perguruan Tinggi.

“Yang kami sesalkan sampai hari ini, kejadian-kejadian seperti perundungan dan bentuk-bentuk kekerasan lain, bukan hanya kekerasan fisik, tapi juga kekerasan mental, yang berujung pada hilangnya nyawa maupun dampak jangka panjang lainnya, masih terjadi,” ujarnya.

Sebelumnya, pihak Rektorat Universitas Udayana (Unud) Bali telah membentuk tim investigasi khusus untuk menelusuri kasus meninggalnya mahasiswa bernama Timothy Anugrah Saputra yang diduga menjadi korban perundungan oleh rekan-rekannya.

Universitas Udayana, Bali. Seorang mahasiswa Unud tewas di kampus karena jatuh dari lantai empat salah satu gedung. Diduga ia menjadi korban perundungan.Unud Universitas Udayana, Bali. Seorang mahasiswa Unud tewas di kampus karena jatuh dari lantai empat salah satu gedung. Diduga ia menjadi korban perundungan.

Tim investigas sudah dibentuk

Pembentukan tim investigasi itu juga disampaikan oleh Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendikti saintek), Brian Yuliarto seusai menghadiri rapat terbatas bersama Presiden RI Prabowo Subianto di kediaman pribadinya, kawasan Kertanegara, Jakarta Selatan, Minggu (19/10).

"Pihak rektor sudah membentuk tim untuk menginvestigasi, mengecek apa yang sebenarnya terjadi," kata Menteri Brian.

Baca juga: Pelaku Bully Timothy Belum Disanksi Unud, Mendikti: Kita Hanya Pantau, Kampus yang Selesaikan

Mendikti mengatakan pihak Rektorat Universitas Udayana juga sudah memfasilitasi pendampingan bagi keluarga korban dan pihak terkait.

Dengan tegas, Kemendikti saintek berkomitmen akan terus memantau perkembangan kasus tersebut agar penanganannya berjalan transparan dan adil.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau