Pria bernama Shenghua Wen itu tinggal secara ilegal di Ontario, California, Amerika Serikat (AS) karena visanya diduga melewati batas tinggal.
Menurut keterangan Jaksa AS Martin Estrada, ia berupaya memperoleh senjata terlarang dan teknologi kelas militer secara ilegal.
Departemen Kehakiman AS dalam pengaduan pidana menerangkan, Wen berkonspirasi dengan Korea Utara untuk mendapatkan barang-barang terlarang sebelum tiba di "Negeri Paman Sam" sebagai mahasiswa pada 2012.
Saat diinterogasi FBI, Wen mengaku bahwa Pemerintah Korea Utara menginginkan senjata, amunisi, dan peralatan terkait militer lainnya untuk menyiapkan serangan terhadap Korea Selatan.
Disebutkan pula bahwa Pemerintah Korut membayar Wen 2 juta dollar AS (Rp 31,9 miliar) untuk mendapatkan barang-barang tersebut.
Wen pun mengaku bahwa rezim Korea Utara menugaskannya mendapatkan seragam militer di AS untuk penyamaran militer Korea Utara dalam melakukan serangan mendadak ke Korea Selatan.
Jaksa lalu menduga Wen mendirikan perusahaan ekspor di Texas, lokasi dia memperoleh senjata api dan amunisi, kemudian diangkut ke Los Angeles dan dimasukkan ke kontainer kargo dengan keterangan palsu untuk pengiriman ke Korea Utara pada 2023.
Pihak berwenang saat menggeledah rumah Wen menyita 50.000 butir amunisi, peralatan deteksi kimia canggih, dan alat pendeteksi perangkat penyadapan, yang diduga juga akan dikirim ke Korut.
Saat ponsel Wen diperiksa, FBI menemukan banyak pesan antara dirinya bersama beberapa rekan konspirator (Korea Utara) dengan gambar senjata api dan perangkat elektronik, demikian isi pengaduan tersebut.
Jika terbukti bersalah melanggar Undang-Undang Kekuatan Ekonomi Darurat Internasional, Wen terancam hukuman penjara hingga 20 tahun, kata Estrada, dikutip dari CNN.
Pejabat Departemen Kehakiman AS menyatakan bahwa penangkapan ini tidak terkait kekacauan politik internal di Korsel, yang berujung deklarasi darurat militer dan bentrokan di luar parlemen.
https://www.kompas.com/global/read/2024/12/04/112917070/fbi-tangkap-pria-china-yang-bantu-korea-utara-siapkan-serangan-rahasia-ke