Hubungan Membaik, India Akan Terbitkan Visa Turis untuk WN China Lagi

Pengumuman ini disampaikan Kedutaan Besar India di China pada Rabu (23/7/2025), yang menandai kali pertama visa turis untuk warga China akan diterbitkan kembali setelah lima tahun terakhir.

Melansir Reuters pada Rabu (23/7/2025), langkah ini dilakukan seiring upaya kedua negara memperbaiki hubungan diplomatik yang sempat tegang akibat konflik perbatasan.

Upaya perbaikan diplomatik India dan China

Hubungan bilateral antara India dan China kini menunjukkan tanda-tanda perbaikan.

Sejumlah pertemuan tingkat tinggi digelar sepanjang tahun lalu, termasuk dialog antara Presiden China Xi Jinping dan Perdana Menteri India Narendra Modi yang berlangsung di Rusia pada Oktober 2024.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Guo Jiakun, mengapresiasi keputusan terbaru dari New Delhi.

“China siap untuk mempertahankan komunikasi dan konsultasi dengan India serta terus meningkatkan tingkat pertukaran antarwarga kedua negara,” kata Guo dalam konferensi pers pada Rabu.

Akibat insiden tersebut, India memberlakukan sejumlah pembatasan terhadap China, termasuk larangan investasi, pemblokiran ratusan aplikasi populer asal China, dan penghentian sementara rute penerbangan penumpang antara kedua negara.

Sementara itu, China juga menangguhkan penerbitan visa bagi warga India dan warga negara asing lainnya sebagai bagian dari kebijakan penanganan pandemi Covid-19.

Namun, pada 2022, Beijing mulai mencabut pembatasan tersebut dan kembali menerbitkan visa bagi pelajar serta pelaku perjalanan bisnis asal India.

Meski demikian, visa turis untuk warga India tetap dibatasi hingga Maret 2025, ketika kedua negara sepakat membuka kembali layanan penerbangan langsung.

Sengketa perbatasan yang masih jadi tantangan

India dan China diketahui berbagi perbatasan sepanjang 3.800 kilometer yang telah menjadi sumber sengketa sejak tahun 1950-an.

Keduanya pernah terlibat dalam perang perbatasan singkat namun intens pada tahun 1962.

Hingga saat ini, negosiasi penyelesaian konflik perbatasan berjalan lambat.

Pada Juli, Menteri Luar Negeri India Subrahmanyam Jaishankar menyampaikan kepada China bahwa penyelesaian sengketa perbatasan dan penarikan pasukan perlu segera dilakukan sebagai bagian dari langkah normalisasi hubungan baik.

Ia juga menekankan pentingnya menghindari kebijakan perdagangan yang membatasi.