BEIJING, KOMPAS.com — Pemerintah China melontarkan kecaman keras setelah angkatan laut India dan Filipina menggelar latihan militer bersama di Laut China Selatan, di tengah kunjungan Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr ke New Delhi.
Dalam kunjungan itu, Marcos Jr mengumumkan bahwa Filipina dan India sepakat membentuk kemitraan strategis baru, dengan fokus utama pada kerja sama pertahanan.
Kedua negara juga merilis deklarasi bersama yang menyatakan “keprihatinan terhadap situasi di Laut China Selatan, khususnya terkait tindakan koersif dan agresif yang memengaruhi perdamaian serta stabilitas kawasan.”
Latihan militer yang picu amarah Beijing
Latihan gabungan angkatan laut India-Filipina mencakup manuver bersama di Laut China Selatan.
Meski tidak menyebut nama India secara langsung, juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Guo Jiakun, menegaskan bahwa perselisihan wilayah dan hak maritim seharusnya diselesaikan melalui negosiasi oleh “negara-negara yang langsung terlibat”.
“Tidak ada pihak ketiga yang berhak ikut campur,” kata Guo.
Media pemerintah China bahkan bersuara lebih keras. Dalam tulisannya, Global Times mengutip Xu Liping, Direktur Pusat Studi Asia Tenggara di Akademi Ilmu Sosial China, yang menyebut langkah Manila menggandeng pihak luar sebagai aksi “tidak bijak dan kontraproduktif.”
“Campur tangan India, sebagai pihak dari luar kawasan, tidak masuk akal dan tidak bertanggung jawab,” ujar Xu.
“Keterlibatan India hanya memperburuk ketegangan di Laut China Selatan dan bertentangan dengan seruan ‘cara damai dan konstruktif’ yang mereka sebut dalam deklarasi.”
Sikap militer China
Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA) menyebut latihan tersebut sebagai langkah yang “mengguncang stabilitas” dan menuding Filipina “membawa kekuatan eksternal untuk memicu masalah” di Laut China Selatan.
Militer China memastikan pasukannya “tetap dalam siaga tinggi” dan “memantau penuh setiap aktivitas militer yang mencoba membesar-besarkan isu Laut China Selatan.”
Kapal-kapal perang China, termasuk kapal perusak rudal kendali, diketahui membayangi kapal India dan Filipina dari jarak sekitar 46 kilometer dari salah satu frigat Angkatan Laut Filipina.
India sebagai mitra strategis Filipina
India adalah mitra strategis kelima Filipina, bersama Jepang, Australia, Korea Selatan, dan Vietnam.
Dari kelimanya, empat negara — kecuali Australia — memiliki sengketa perbatasan dengan China.
Nishant Rajeev, analis senior di South Asia Program, S. Rajaratnam School of International Studies, menilai sikap India kini telah melampaui sekadar manuver taktis dan latihan lintas laut biasa.
“India menunjukkan bahwa ia siap mengambil peran lebih besar dalam dinamika keamanan kawasan,” katanya.
https://www.kompas.com/global/read/2025/08/06/191437270/beijing-marah-india-filipina-latihan-militer-di-laut-china-selatan