Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

5 Negara Teraman di Dunia 2025, Tetangga Indonesia Masuk

KOMPAS.com - Di tengah meningkatnya konflik global, sejumlah negara berhasil mempertahankan predikat sebagai yang paling damai di dunia.

Indeks Perdamaian Global (Global Peace Index/GPI) 2025 menunjukkan jumlah konflik atau perang berbasis negara kini mencapai level tertinggi sejak Perang Dunia II.

Sepanjang tahun ini saja, tiga konflik baru tercatat, membuat banyak negara meningkatkan alokasi untuk militer.

Namun, laporan yang disusun Institute for Economics & Peace itu juga menegaskan bahwa ada negara-negara yang tetap konsisten menjaga stabilitas dan kedamaian.

GPI menilai 163 negara berdasarkan 23 indikator, mulai dari keamanan domestik, keterlibatan dalam konflik, hingga tingkat militerisasi.

5 negara teraman di dunia

Berikut lima negara teratas yang dinilai paling aman di dunia pada 2025, dirangkum dari BBC pada Minggu (24/8/2025).

1. Islandia

Islandia mempertahankan posisi pertama sejak 2008. Negara ini unggul dalam aspek keselamatan, minim konflik, serta tingkat militerisasi yang rendah.

Tahun ini, skor Islandia meningkat 2 persen, semakin menjauh dari peringkat kedua.

“Inilah negara di mana Anda bisa berjalan sendirian pada malam hari tanpa khawatir. Polisi tidak membawa senjata, dan bayi-bayi sering terlihat tidur di kereta dorong di luar kafe sementara orang tuanya makan di dalam,” kata Inga Rós Antoníusdóttir, warga asli Islandia yang menjabat General Manager Intrepid Travel North Europe.

2. Irlandia

Pernah dilanda konflik pada akhir abad ke-20, Irlandia kini menjelma menjadi salah satu negara paling damai. Negeri ini meraih skor tinggi berkat penurunan militerisasi serta minim konflik domestik dan internasional.

“Rasa kebersamaan dan keramahan yang kuat membuat orang merasa diterima, baik di kota besar maupun kota kecil,” ujar Jack Fitzsimons, warga Kildare yang bekerja sebagai direktur pengalaman di Kilkea Castle.

Ia menambahkan, sistem dukungan sosial yang baik menumbuhkan solidaritas. “Di sini, Anda bisa meminta bantuan orang asing dan mereka akan melakukan apa pun untuk menolong,” katanya.

3. Selandia Baru

Selandia Baru naik dua peringkat ke posisi tiga. Peningkatan ini dipicu turunnya angka demonstrasi dan rendahnya dampak terorisme.

“Undang-undang senjata di Selandia Baru termasuk yang paling ketat di dunia. Itu benar-benar memberi rasa aman,” kata Mischa Mannix-Opie, warga setempat yang juga direktur pengalaman klien di Greener Pastures.

Ia menggambarkan kehidupan sehari-hari di negaranya: pintu rumah sering tidak dikunci, anak-anak berjalan kaki ke sekolah, dan pengendara akan berhenti menolong jika ada mobil mogok.

“Ada rasa saling percaya yang kuat di sini,” ujarnya.

4. Austria

Austria turun ke posisi keempat, tetapi tetap stabil di jajaran atas. Negara ini masih konsisten dengan kebijakan netralitas yang tertuang dalam konstitusi, membuatnya tak bergabung dengan aliansi militer seperti NATO.

“Kebijakan netralitas memungkinkan Austria berinvestasi pada rakyatnya, bukan pada konflik,” kata Armin Pfurtscheller, pemilik SPA-Hotel Jagdhof.

Ia menyebut warganya terbiasa hidup aman. “Rumah dibiarkan tidak terkunci, sepeda diparkir tanpa dirantai, dan orang-orang tetap merasa nyaman berjalan tengah malam di tepi sungai,” ucapnya.

5. Singapura

Singapura menjadi satu-satunya negara Asia Tenggara yang masuk 10 besar, menempati urutan keenam dunia. Jepang dan Malaysia berada tepat di bawahnya, masing-masing di peringkat 12 dan 13.

Negara-kota ini meraih skor tinggi dalam aspek keselamatan dan keamanan. Meski demikian, Singapura masih memiliki salah satu tingkat belanja militer per kapita tertinggi di dunia.

“Saya berjalan kaki larut malam tanpa rasa takut. Tidak ada kecemasan seperti yang mungkin dirasakan di kota-kota besar lain,” kata Xinrun Han, salah seorang warga.

Ia menambahkan, sistem yang tertata memberi kenyamanan dan rasa percaya diri. “Anda bisa jalan-jalan pukul 02.00, makan di kedai kaki lima, atau menikmati taman di malam hari tanpa khawatir,” tuturnya.

Meski beberapa kebebasan sipil masih terbatas, termasuk larangan pernikahan sesama jenis, generasi muda Singapura terus mendorong penerimaan sosial yang lebih luas. Festival Pink Dot yang digelar tiap tahun disebut Han semakin aman diikuti.

Sementara untuk urutan atau posisi kelima ditempati negara Swiss. Negara ini sebagian besar wilayahnya terdiri dari Pegunungan Alpen.

https://www.kompas.com/global/read/2025/08/25/153946070/5-negara-teraman-di-dunia-2025-tetangga-indonesia-masuk

Bagikan artikel ini melalui
Oke