WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menepis anggapan bahwa hangatnya hubungan China dan Rusia menjadi tantangan baginya di panggung global.
Melansir BBC pada Rabu (3/9/2025), Trump mengklaim kepada wartawan di Oval Office bahwa dirinya memiliki "hubungan baik" dengan Presiden China Xi Jinping.
Ia juga menegaskan bahwa China "lebih membutuhkan kita daripada kita membutuhkan mereka".
Pernyataan itu muncul saat Xi Jinping bersiap menyambut para pemimpin dunia, meliputi Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un dan Presiden Rusia Vladimir Putin, dalam parade "Hari Kemenangan" di Beijing pada Rabu.
Parade ini dipandang sebagai ajang China untuk memamerkan kekuatan militernya.
Ketika ditanya BBC apakah Beijing bersama sekutunya tengah berusaha membentuk koalisi internasional untuk menantang AS, Trump menjawab, "Tidak. Sama sekali tidak. China membutuhkan kita."
Ia menambahkan, "Saya memiliki hubungan sangat baik dengan Presiden Xi, seperti yang kalian tahu. Tapi, China lebih membutuhkan kita daripada kita membutuhkan mereka. Saya sama sekali tidak melihat hal itu."
Trump melihat kedekatan China dan Rusia
Secara terpisah, dalam wawancara radio pada Selasa (2/9/2025), Trump menegaskan bahwa ia tidak khawatir tentang poros China dan Rusia yang semakin erat.
"Kita (AS) memiliki kekuatan militer paling kuat di dunia," kata Trump dalam acara radio Scott Jennings.
"Mereka tidak akan pernah menggunakan kekuatan militernya terhadap kita. Percayalah, itu akan menjadi hal terburuk yang bisa mereka lakukan," imbuhnya.
Meski demikian, Trump mengaku kecewa dengan Presiden Rusia Vladimir Putin setelah keduanya gagal mencapai kesepakatan damai untuk Ukraina dalam pertemuan di Alaska pada Agustus.
"Saya sangat kecewa dengan Presiden Putin, saya bisa mengatakan itu," ujarnya.
Trump menambahkan bahwa AS "akan melakukan sesuatu untuk membantu orang-orang hidup" di Ukraina, tanpa merinci langkah tersebut.
China belum pernah mengkritik invasi besar-besaran Rusia ke Ukraina, dan negara Barat menuduh Beijing membantu upaya perang Moskwa melalui pasokan material dwiguna dan pembelian minyak Rusia.
Namun, Beijing membantah tuduhan tersebut.
Sementara itu, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan bahwa Rusia tengah melakukan penambahan pasukan di beberapa sektor di garis depan.
"(Putin) menolak dipaksa untuk berdamai," kata Zelensky dalam pidatonya pada Selasa malam waktu setempat.
https://www.kompas.com/global/read/2025/09/03/065031870/trump-klaim-china-lebih-butuh-as-tak-khawatir-poros-beijing-moskwa