Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 Orang Ditarik Hidup-hidup Setelah Gedung 6 Lantai China Runtuh, Puluhan Masih Hilang

Kompas.com - 01/05/2022, 19:00 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber AFP

CHANGSHA, KOMPAS.com - Tim penyelamat menarik korban keenam pada hari kedua operasi pencarian dan penyelamatan setelah gedung enam lantai China runtuh, dan mencari lusinan penghuni yang dikhawatirkan masih hilang.

Bangunan di kota Changsha, provinsi Hunan, yang menampung sebuah hotel, apartemen, dan bioskop, runtuh pada Jumat (29/4/2022) sore, meninggalkan lubang menganga di barisan gedung yang padat.

Baca juga: Kisah Pekerja yang Selamat Setelah 7 Jam Terperangkap di Reruntuhan Pabrik yang Roboh Diterjang Tornado di AS

Pejabat kota mengatakan pada Sabtu (30/4/2022), lima orang yang selamat telah ditarik keluar dari struktur, meninggalkan 18 masih terjebak dan 39 lainnya tidak dapat dihubungi setelah kejadian tersebut.

Setelah 50 jam upaya penyelamatan, seorang wanita - korban keenam - ditarik keluar dari puing-puing pada Minggu (1/5/2022), menurut laporan penyiar negara CCTV dilansir dari AFP.

Rekaman video memperlihatkan petugas pemadam kebakaran memuat seseorang yang tertutup debu ke brankar.

Polisi Changsha mengatakan sembilan orang - termasuk pemilik gedung dan tim inspektur keselamatan - ditahan pada Minggu (1/5/2022) sehubungan dengan kecelakaan itu. Mereka menuduh bahwa surveyor telah memalsukan audit keamanan gedung.

Belum ada penyebab bencana yang diberikan oleh pihak berwenang.

Baca juga: Restoran di China Roboh Saat Pesta Ulang Tahun Digelar, 17 Orang Tewas

Wali Kota Changsha sebelumnya bersumpah untuk "berusaha keras" dalam usaha pencarian untuk orang-orang yang masih terjebak.

"Kami akan memanfaatkan 72 jam emas untuk penyelamatan dan mencoba yang terbaik untuk mencari orang-orang yang terperangkap," kata Wali Kota Zheng Jianxin dalam jumpa pers Sabtu (30/4/2022).

Dia menambahkan bahwa lebih dari 700 responden tim penyelamat telah dikirim ke tempat kejadian.

Media pemerintah memperlihatkan petugas pemadam kebakaran - didukung oleh penggali - memotong logam dan lembaran beton. Sementara itu, tim penyelamat berteriak ke menara puing-puing untuk berkomunikasi dengan korban selamat.

Kerumunan berkumpul ketika tim penyelamat berantai memindahkan potongan-potongan batu bata dengan tangan, memungkinkan para ahli melihat lebih dalam ke reruntuhan.

Beberapa yang terluka dilarikan dengan tandu, sementara anjing pelacak menyisir daerah itu untuk mencari tanda-tanda kehidupan lebih lanjut.

Baca juga: Tragedi Topan Megi Filipina: Ketika Gunung untuk Berlindung Malah Runtuh

Presiden China Xi Jinping pada Sabtu (30/4/2022) menyerukan pencarian "dengan segala cara" dan memerintahkan penyelidikan menyeluruh terhadap penyebab keruntuhan, menurut media pemerintah.

Seorang pejabat tinggi Partai Komunis China dikirim ke tempat kejadian, mengindikasikan parahnya bencana tersebut.

Menteri Manajemen Darurat China Huang Ming mendesak para pejabat untuk "menghilangkan secara menyeluruh semua jenis risiko keselamatan tersembunyi" dalam pertemuan Sabtu (30/4/2022).

Insiden bangunan runtuh di China tidak jarang terjadi, karena standar keselamatan dan konstruksi yang lemah, serta korupsi di antara pejabat yang ditugaskan untuk penegakan hukum.

Pada Januari, sebuah ledakan yang dipicu oleh dugaan kebocoran gas meruntuhkan sebuah bangunan di kota Chongqing, menewaskan sedikitnya 16 orang.

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau