Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

AS Sebut Nuklir China Kian Pesat, Kemenhan China: Itu Hanya Spekulasi

Kompas.com - 06/12/2022, 19:00 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber Reuters

BEIJING, KOMPAS.com - Kementerian pertahanan China pada Selasa (6/12/2022) menolak laporan Pentagon tentang laju program senjata nuklirnya sebagai gerakan dan spekulasi yang tidak adil.

Sebelumnya dilansir dari Reuters, Pentagon mengatakan dalam sebuah laporan bulan lalu bahwa China kemungkinan akan memiliki persediaan 1.500 hulu ledak nuklir pada tahun 2035 jika terus dengan kecepatan pembangunan nuklirnya saat ini.

Angka tersebut menggarisbawahi meningkatnya kekhawatiran AS tentang niat China untuk memperluas persenjataan nuklirnya, meskipun proyeksi tersebut tidak menunjukkan bahwa China sedang mempercepat laju pengembangan hulu ledaknya yang sudah cepat.

Baca juga: China Bersiap Cabut Aturan Penguncian Covid-19

Menanggapi laporan tersebut, kementerian pertahanan China mengatakan Amerika Serikat hanya menebak-nebak tentang modernisasi kekuatan nuklir China.

AS disebut harus merenungkan kebijakan nuklirnya sendiri, terutama karena memiliki persenjataan nuklir terbesar di dunia, tambah kementerian itu.

"AS dengan penuh semangat mengembangkan dan berusaha untuk menyebarkan senjata nuklir taktis garis depan, telah mengurangi ambang batas untuk menyebarkan senjata nuklir dan sedang melakukan proliferasi nuklir melalui kemitraan keamanannya dengan Inggris dan Australia," katanya.

“Perlu ditekankan bahwa China dengan tegas mengejar strategi nuklir pertahanan diri, selalu berpegang pada kebijakan untuk tidak menjadi yang pertama menggunakan senjata nuklir kapan pun atau dalam keadaan apa pun, dan mempertahankan kekuatan nuklirnya pada tingkat terendah yang dibutuhkan oleh kekuatan keamanan keamanan nasional," tambahnya.

Baca juga: China Beri Penghormatan Terakhir untuk Jiang Zemin, Sirene Berkumandang di Seluruh Negeri

AS memiliki persediaan sekitar 3.700 hulu ledak nuklir, di mana sekitar 1.740 dikerahkan, menurut think-tank Stockholm International Peace Research Institute (SIPRI).

Kementerian China mengatakan bahwa AS adalah pembuat masalah terbesar dalam hal keamanan global.

Baca juga: Soal Transisi EBT, Erick Thohir: Kita Beda dengan Amerika, Eropa, dan China

“AS telah mengobarkan api untuk kepentingannya sendiri, menciptakan perpecahan dan konfrontasi di dunia, dan membawa kekacauan dan bencana ke mana pun ia pergi,” kata kementerian tersebut.

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau