Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hamas Tegaskan Tak Akan Lanjutkan Negosiasi jika Israel Terus Menyerang

Kompas.com - 31/05/2024, 08:30 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber Al Jazeera

YERUSALEM, KOMPAS.com - Hamas telah mengatakan kepada para mediator bahwa mereka tidak akan mengambil bagian dalam perundingan tidak langsung selama agresi yang sedang berlangsung.

Namun, mereka siap untuk kesepakatan yang lengkap, termasuk pertukaran sandera dan tawanan jika Israel menghentikan perangnya di Gaza.

Pembicaraan yang dipimpin oleh mediator utama Qatar, Mesir, dan Amerika Serikat untuk mengatur gencatan senjata antara Israel dan kelompok Palestina yang memerintah Gaza telah berulang kali macet.

Baca juga: Israel Rebut Seluruh Perbatasan Gaza dengan Mesir, Persempit Gerakan Hamas

Kedua belah pihak saling menyalahkan satu sama lain atas kurangnya kemajuan.

Dilansir dari Al Jazeera, pernyataan Hamas pada Kamis (30/5/2024) muncul ketika Israel terus melanjutkan serangan ke Rafah di Gaza selatan, meskipun ada perintah dari Mahkamah Internasional (ICJ), pengadilan tertinggi PBB, untuk menghentikan serangannya.

Hamas mengatakan bahwa mereka menunjukkan fleksibilitas selama negosiasi dan bahwa mereka telah memasuki setiap putaran pembicaraan sebelumnya dengan semangat positif.

Ini termasuk putaran terakhir ketika mereka menyetujui kesepakatan yang diusulkan oleh mediator pada tanggal 6 Mei, tak lama setelah pasukan Israel memulai serangan darat yang banyak dikritik di Rafah.

"Hamas dan faksi-faksi Palestina tidak akan menerima untuk menjadi bagian dari kebijakan ini dengan melanjutkan negosiasi gencatan senjata mengingat agresi, pengepungan, kelaparan, dan genosida terhadap rakyat kami," demikian pernyataan Hamas.

"Hari ini, kami menginformasikan kepada para mediator tentang posisi kami yang jelas bahwa jika penjajah Israel menghentikan perang dan agresinya terhadap rakyat kami di Gaza, kami siap untuk mencapai kesepakatan lengkap yang mencakup kesepakatan pertukaran yang komprehensif," tambahnya.

Ada beberapa poin penting dalam negosiasi sebelumnya.

Baca juga: Israel Sebut Perang Lawan Hamas di Gaza Bisa sampai Akhir 2024

Hamas berulang kali mengatakan tidak akan menerima kesepakatan yang tidak menjamin gencatan senjata permanen, penarikan pasukan Israel dari Gaza, dan kembalinya keluarga-keluarga yang mengungsi ke rumah mereka tanpa hambatan.

Israel telah menolak tuntutan Hamas sebelumnya sebagai hal yang tidak dapat diterima, dan mengatakan bahwa mereka bertekad untuk menggulingkan kelompok tersebut di Gaza.

Baca juga: Hamas Tewaskan 1.189 Orang, Israel 36.096 Orang

Israel mengeklaim bahwa serangannya ke Rafah difokuskan untuk menyelamatkan para sandera dan membasmi Hamas di kota tersebut.

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini

Baca tentang

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau