Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indonesia Bantah Mau Tampung Tahanan Palestina, Kemenlu: Belum Ada Komunikasi Resmi

Kompas.com - 04/02/2025, 20:42 WIB
Albertus Adit

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) RI membantah, Pemerintah Indonesia mau menampung tahanan Palestina yang dibebaskan Israel dalam kesepakatan gencatan senjata Gaza.

Dikutip dari kantor berita Antara pada Selasa (4/2/2025), beredar kabar bahwa kelompok Hamas Palestina tengah berunding dengan Indonesia.

Yakni Indonesia mau menampung para tahanan Palestina yang dibebaskan oleh Israel.

Baca juga: Hamas Siap Negosiasi Tahap Kedua Gencatan Senjata Gaza, Berharap Perang Berakhir Selamanya

"Hingga saat ini, tidak ada komunikasi resmi melalui jalur diplomatik antara Indonesia dan pihak terkait mengenai isu tersebut," terang juru bicara Kemenlu RI Rolliansyah Soemirat melalui pesan singkat di Jakarta, Selasa.

Jadi, pemerintah Indonesia melalui Kemenlu RI telah menegaskan, Pemerintah Indonesia hanya berkomunikasi secara resmi dengan Palestinian National Authority (PA) yang menjadi pemegang otoritas pemerintahan Palestina.

Sebagaimana diberitakan Arab News pada Senin (3/2/2025) mengutip The Quds Press melaporkan, Pakistan menjadi salah satu dari empat negara yang setuju mau menampung tahanan Palestina yang dibebaskan tersebut.

"Hamas saat ini tengah berunding dengan beberapa negara untuk mendapatkan persetujuan menampung tahanan yang dibebaskan," kata kantor berita itu dalam sebuah laporan yang diterbitkan pada Senin, mengutip seorang pejabat senior Hamas.

Sedangkan untuk negara-negara yang telah setuju untuk menerima para tahanan Palestina tersebut ialah Turkiye, Qatar, Pakistan, dan Malaysia.

Dari laporan media tersebut juga dikatakan, Hamas tengah berunding dengan Aljazair dan Indonesia untuk menampung tahanan.

Sementara itu Tunisia menolak untuk menjadi tuan rumah.

Diketahui, gencatan senjata Gaza tahap awal selama enam minggu telah mengakhiri perang Israel-Hamas yang berlangsung setahun lebih yang lalu.

Dengan adanya gencatan senjata itu, sandera Israel akan dibebaskan dengan imbalan pengembalian warga Palestina yang ditahan di Israel.

Baca juga: Moskwa Desak Hamas Bebaskan Sandera Rusia dari Gaza

Di antara komponen utama kesepakatan tersebut ialah Hamas akan membebaskan 33 sandera Israel, termasuk semua wanita (tentara dan warga sipil), anak-anak, dan pria berusia di atas 50 tahun.

Sebagai gantinya, Israel akan membebaskan 30 tahanan Palestina untuk setiap sandera sipil dan 50 tahanan Palestina untuk setiap tentara wanita Israel yang dibebaskan Hamas.

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau