Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Ija Suntana
Dosen

Pengajar pada Program Studi Hukum Tata Negara UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Antara Duterte dan Netanyahu

Kompas.com - 13/03/2025, 06:30 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Sementara Netanyahu adalah tokoh kunci dalam politik Timur Tengah, yang “dimitoskan” tak tergantikan oleh sosok lain. Dia telah mengakar puluhan tahun dalam percaturan politik Israel.

Netanyahu paham sekali bahwa perisai internasional bagi dirinya bukan sekadar aliansi, tetapi memastikan bahwa dirinya tidak bisa digantikan. Andaikan dirinya dikoyak-koyak, kepentingan geopolitik global di Timur Tengah pasti terganggu.

Netanyahu mengondisikan dunia untuk percaya bahwa setiap ancaman terhadap dirinya adalah ancaman terhadap eksistensi global.

Duterte tidak pernah membangun “mitos” pertahanan politik seperti itu di tingkat internasional.

Seolah-olah Netanyahu memberitahu dunia bahwa tidak peduli seberapa brutal kebijakan yang diterapkannya, selama ia masih berharga bagi “pemain besar dunia”, hukum internasional bisa dinegosiasikan.

Baca juga: Pertarungan Politik di Balik Penangkapan Duterte

Adapun Duterte hanyalah “pion kecil” dalam papan catur global yang mudah dipakai, tapi juga mudah dibuang.

Duterte berhasil memerintah dengan tangan besi di Filipina, tetapi dia gagal membangun jaringan perlindungan internasional.

Netanyahu, meskipun sama menggunakan tangan besi dalam kebijakan militer negaranya, memahami benar bahwa “pemain dunia” akan menjaganya tetap aman.

Ketidakadilan global

Terbukti, dunia internasional bekerja berdasarkan kekuatan dan untung rugi politik, bukan berdasarkan keadilan.

Duterte sudah tidak lagi berguna, sementara Netanyahu masih menjadi kartu penting dalam strategi geopolitik global.

Semakin yakin dari kasus Duterte bahwa hukum internasional pada dasarnya adalah papan catur politik. Ia bisa ditegakkan dengan ketat terhadap mereka yang lemah, tetapi bisa “diadutawarkan” bagi mereka yang memiliki kekuatan.

Tampaknya, para pemimpin di dunia sebaiknya belajar dari Netanyahu, bukan Duterte, jika ingin bertahan dalam sistem global.

Para pemimpin dunia harus memahami bahwa bertahan dalam sistem global membutuhkan lebih dari sekadar kepemimpinan domestik yang kuat, tapi juga membutuhkan jaringan perlindungan internasional yang kuat.

Baca juga: Jejak Perang Narkoba Rodrigo Duterte yang Konon Tewaskan 6.000 Orang

Jika Duterte adalah pemimpin negara yang memiliki pangkalan militer AS yang sangat strategis, atau memiliki kendali atas sumber-sumber mineral yang vital bagi ekonomi global, nasibnya mungkin akan semujur Netanyahu.

Netanyahu bahkan tidak perlu berusaha membela dirinya di pengadilan internasional, karena para “bodyguard internasional” sudah berlomba membela dan melindunginya.

Halaman:

Terkini Lainnya
Tangani Kerusuhan Los Angeles, Trump Pakai UU yang Jarang Dipakai
Tangani Kerusuhan Los Angeles, Trump Pakai UU yang Jarang Dipakai
Global
Bentrok dengan Kamboja, Thailand Tutup 2 Pos Perbatasan
Bentrok dengan Kamboja, Thailand Tutup 2 Pos Perbatasan
Global
Angka Kelahiran di Vietnam Terus Menurun, Pemerintah Cabut Pembatasan 2 Anak
Angka Kelahiran di Vietnam Terus Menurun, Pemerintah Cabut Pembatasan 2 Anak
Internasional
[KABAR DUNIA SEPEKAN] Wanita Malaysia Kerja PP 700 Km Naik Pesawat | Taktik Ukraina Hancurkan 41 Pesawat Rusia
[KABAR DUNIA SEPEKAN] Wanita Malaysia Kerja PP 700 Km Naik Pesawat | Taktik Ukraina Hancurkan 41 Pesawat Rusia
Global
Trump Kerahkan 2.000 Garda Nasional Terkait Kerusuhan di Los Angeles
Trump Kerahkan 2.000 Garda Nasional Terkait Kerusuhan di Los Angeles
Internasional
Ada Apa di Los Angeles? Penggerebekan Imigran Berujung Ricuh
Ada Apa di Los Angeles? Penggerebekan Imigran Berujung Ricuh
Global
Gempa di Kolombia M 6,3 Bikin Warga Bogota Berhamburan ke Jalan
Gempa di Kolombia M 6,3 Bikin Warga Bogota Berhamburan ke Jalan
Global
Iran Klaim Dapatkan Ribuan Dokumen Intelijen Israel soal Nuklir dan Pertahanan
Iran Klaim Dapatkan Ribuan Dokumen Intelijen Israel soal Nuklir dan Pertahanan
Global
Ketegangan di Los Angeles, Trump Kerahkan 2.000 Garda Nasional
Ketegangan di Los Angeles, Trump Kerahkan 2.000 Garda Nasional
Global
Nenek Usia 88 di AS Akhirnya Raih Ijazah Universitas yang Tertunda Selama 60 Tahun
Nenek Usia 88 di AS Akhirnya Raih Ijazah Universitas yang Tertunda Selama 60 Tahun
Global
Rusia Bakal Serang Wilayah Industri di Ukraina untuk Pertama Kalinya
Rusia Bakal Serang Wilayah Industri di Ukraina untuk Pertama Kalinya
Global
Kronologi Penembakan Miguel Uribe, dari Aksi Kampanye hingga Penangkapan Pelaku
Kronologi Penembakan Miguel Uribe, dari Aksi Kampanye hingga Penangkapan Pelaku
Global
Kolombia Buru Dalang Penembakan Miguel Uribe, Ada Hadiah Rp 11,8 Miliar
Kolombia Buru Dalang Penembakan Miguel Uribe, Ada Hadiah Rp 11,8 Miliar
Global
Ibu Miguel Uribe Pernah Jadi Korban Kartel Narkoba Kolombia
Ibu Miguel Uribe Pernah Jadi Korban Kartel Narkoba Kolombia
Global
Kapal yang Bawa Greta Thunberg ke Gaza Hampir Tiba, Israel Siap Mencegat
Kapal yang Bawa Greta Thunberg ke Gaza Hampir Tiba, Israel Siap Mencegat
Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau