SEOUL, KOMPAS.com - Sebanyak dua orang dilaporkan terjebak dalam insiden runtuhnya lokasi konstruksi jalur kereta bawah tanah di dekat Seoul, Korea Selatan, pada Jumat (11/4/2025).
Salah satu korban telah ditemukan dan tengah dalam proses evakuasi, sedangkan satu lainnya, yaitu operator ekskavator, masih hilang.
Insiden ini terjadi saat pengerjaan penguatan terowongan dalam proyek angkutan massal baru yang menghubungkan Distrik Yeouido di Seoul dengan Kota Ansan dan Siheung di Provinsi Gyeonggi.
Baca juga: Pilpres Korea Selatan 3 Juni 2025, Presiden Terpilih Langsung Dilantik
Diketahui, wilayah tersebut merupakan salah satu kawasan paling padat di Korea Selatan.
Menurut pernyataan Badan Pemadam Kebakaran Nasional Korea Selatan, sebanyak 55 personel dikerahkan dalam operasi penyelamatan.
"Dua orang dipastikan terjebak, tetapi rincian lebih lanjut masih diverifikasi," demikian disampaikan dalam keterangan resmi, dikutip dari kantor berita AFP.
Runtuhnya konstruksi tersebut terjadi setelah orang-orang di lokasi dievakuasi lebih awal pada Jumat pagi karena adanya keselamatan mereka dalam bahaya.
Polisi setempat telah menutup jalan sepanjang satu kilometer di sekitar area proyek sebelum insiden terjadi.
Seorang pejabat kepolisian menjelaskan, retakan pada kolom penyangga bawah tanah sempat dilaporkan oleh pengawas lokasi.
Laporan itu langsung ditindaklanjuti oleh pemerintah kota dan kepolisian dengan menerapkan langkah antisipasi.
"Ada kekhawatiran mengenai kemungkinan penurunan tanah, jadi kami memblokir jalan sebagai tindakan pencegahan," ujar pejabat tersebut kepada media lokal.
Pihak kepolisian menyatakan, penutupan jalan akan terus diberlakukan hingga pekerjaan penguatan selesai dan area tersebut dinyatakan aman.
Baca juga: Presiden Yoon Dipecat, Ini yang Bakal Terjadi Selanjutnya di Korea Selatan
Insiden ini terjadi hanya beberapa minggu setelah kasus lubang ambles besar (sinkhole) yang menewaskan satu orang di Seoul. Peristiwa itu juga terjadi di lokasi proyek perluasan jalur metro yang berbeda.
Pihak berwenang kini tengah melakukan penyelidikan terhadap penyebab keruntuhan serta potensi risiko serupa di lokasi konstruksi lainnya.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini