Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Istanbul Lockdown, Larang Demo May Day Hari Buruh

Kompas.com - 01/05/2025, 09:23 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

ISTANBUL, KOMPAS.com - Otoritas Istanbul, Turkiye, menutup akses transportasi publik mulai Rabu (30/4/2025) malam waktu setempat, termasuk layanan metro, bus, dan feri di Selat Bosphorus.

Langkah lockdown Istanbul ini diambil untuk mencegah demonstrasi peringatan Hari Buruh (May Day) pada Kamis (1/5/2025).

Kebijakan tersebut melumpuhkan aktivitas di kota terbesar Turkiye tersebut, seiring peningkatan ketegangan antara pemerintah dan kelompok oposisi menjelang Hari Buruh.

Baca juga: Prabowo Singgung Gaza Saat Pidato di Parlemen Turkiye

Polisi dilaporkan menangkap sedikitnya 100 orang yang diduga berencana menggelar unjuk rasa di Lapangan Taksim, pusat Kota Istanbul.

Sejak 2013, lokasi tersebut telah menjadi area terlarang untuk demonstrasi setelah aksi protes besar yang berujung bentrok dan menewaskan delapan orang.

Larangan demo hari buruh di Istanbul

Pelarangan unjuk rasa di Lapangan Taksim terus berlangsung setiap tahun, termasuk pada Hari Perempuan Internasional dan pawai Pride.

Tahun ini, larangan tersebut diperketat seiring meningkatnya perseteruan antara pemerintah Presiden Recep Tayyip Erdogan dan oposisi utama, Partai Rakyat Republik (CHP).

Situasi memanas setelah penahanan Wali Kota Istanbul, Ekrem Imamoglu, yang juga calon presiden dari CHP dan rival politik utama Erdogan.

Penangkapan Imamoglu memicu demonstrasi antipemerintah terbesar sejak protes Gezi Park 2013.

“Siapa pun yang menentang larangan ini akan diproses hukum,” ujar Gubernur Istanbul Davut Gul, seperti dikutip kantor berita AFP.

Pihak berwenang menutup tujuh stasiun metro serta sejumlah halte bus dan trem tersibuk di kota.

Wilayah Kadikoy, tempat beberapa serikat pekerja berencana menggelar unjuk rasa, juga menjadi sasaran pembatasan.

Bangunan strategis seperti Istana Keadilan dan kantor pusat pemerintahan kota ikut ditutup. Polisi juga mulai melakukan penggerebekan sejak awal pekan untuk memburu para penggerak demonstrasi.

Jaksa penuntut umum Istanbul mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap 108 orang yang diduga terlibat dalam rencana aksi.

“Sebanyak 20 orang ditangkap pada Rabu,” kata Turgut Delioglu, kepala bagian media dari serikat pekerja DISK, kepada AFP. Ia menambahkan bahwa serikat pekerja tetap akan berkumpul di Kadikoy pada Kamis.

Baca juga: Aparat Turkiye Tindak Keras Pedemo, Tangkap 7 Jurnalis

Amnesty International desak cabut larangan

Organisasi hak asasi manusia Amnesty International mendesak Pemerintah Turkiye untuk segera mencabut larangan demonstrasi May Day di Taksim.

“Pembatasan perayaan Hari Buruh di Lapangan Taksim didasarkan pada alasan keamanan dan ketertiban umum yang sepenuhnya palsu dan... harus segera dicabut,” tegas Dinushika Dissanayake, Direktur Regional Amnesty untuk Eropa.

Amnesty juga menyinggung putusan Mahkamah Konstitusi Turkiye pada 2023 yang menyatakan bahwa pelarangan unjuk rasa Hari Buruh di Lapangan Taksim melanggar hak kebebasan berkumpul serikat pekerja.

Meski demikian, seperti tahun-tahun sebelumnya, kawasan Taksim tetap dipagari dengan barikade logam. Ribuan aparat keamanan diperkirakan akan dikerahkan untuk mencegah pelanggaran.

Baca juga: Penyebab Kenapa Terjadi Demo Besar di Turkiye

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau