BEIJING, KOMPAS.com – Pemerintah China menuding Presiden Amerika Serikat Donald Trump telah “menyiram bensin” ke api konflik yang memanas antara Iran dan Israel.
Pernyataan itu keluar pada Selasa (17/6/2025) setelah Trump menyerukan agar Ibu Kota Teheran dikosongkan dan semua orang pergi mengungsi.
Sebelumnya, ketegangan meningkat tajam sejak Israel meluncurkan serangan udara mendadak ke sejumlah target di Iran pekan lalu.
Baca juga: Trump Peringatkan Semua Orang Tinggalkan Ibu Kota Iran, Punya Info Serangan Israel?
Israel menyatakan langkah itu bertujuan mencegah musuh bebuyutannya memiliki senjata nuklir, yang kemudian dibalas oleh Iran.
Konflik yang kembali meletus ini memicu kekhawatiran akan perang yang lebih luas di kawasan.
Trump pun menyerukan agar Iran kembali ke meja perundingan, setelah pembicaraan soal nuklir sebelumnya terhenti akibat serangan Israel.
Namun, pernyataan Trump di media sosialnya justru dianggap China dapat memperkeruh suasana.
“Semua orang harus segera meninggalkan Teheran!” tulis Trump di platform Truth Social.
Menanggapi hal tersebut, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China, Guo Jiakun, mengatakan bahwa pendekatan semacam itu hanya memperburuk keadaan.
“Meniup api, menyiram bensin, membuat ancaman, dan meningkatkan tekanan tidak akan membantu meredakan situasi. Justru akan memperluas dan memperparah konflik,” ujar Guo dalam konferensi pers rutin.
Baca juga: Kenapa Iran Bisa Serang Israel meski Digempur Rudal Bertubi-tubi?
“Pihak China menyerukan kepada semua pihak terkait, terutama negara-negara yang memiliki pengaruh besar terhadap Israel, agar segera mengambil tindakan nyata untuk meredakan ketegangan dan mencegah konflik ini meluas,” tambahnya.
Sementara itu, Kedutaan Besar China di Israel juga mengeluarkan imbauan darurat kepada warganya agar segera meninggalkan negara tersebut.
“Kedutaan besar mengingatkan seluruh warga negara China untuk segera meninggalkan Israel melalui perbatasan darat, dengan syarat keamanan pribadi dapat dijamin," tulis pernyataan resmi di akun WeChat Kedubes China.
Kedutaan juga menyarankan rute ke arah Yordania, sembari memperingatkan bahwa situasi keamanan semakin memburuk, dengan meningkatnya korban sipil dan kerusakan infrastruktur akibat perang Isral-Iran.
Baca juga: Teheran Macet Parah, Ribuan Warga Iran Mengungsi dari Serangan Israel
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini