SAN FRANCISCO, KOMPAS.com – Sebuah bunga langka asal Indonesia yang dikenal dengan aroma busuknya kembali mekar di San Francisco, Amerika Serikat.
Bunga bangkai (Amorphophallus titanum), atau dikenal juga sebagai corpse flower, mulai mekar pada Senin (7/7/2025) di Conservatory of Flowers, taman botani yang terletak di Golden Gate Park.
Fenomena ini langsung menarik perhatian warga. Ratusan orang mengantre di taman tersebut, tak hanya untuk melihat langsung bunga raksasa itu, tetapi juga untuk mencium aroma khasnya yang disebut-sebut mirip bangkai, daging busuk, telur busuk, kaus kaki kotor, hingga limbah dan sampah.
Baca juga: Warga San Francisco Antre Lihat dan Cium Bau Busuk Bunga Bangkai dari Sumatera
"Bunga ini memang terkenal karena baunya yang menyengat, tetapi justru itu yang bikin orang penasaran," ujar pengelola taman dalam unggahan di media sosialnya.
Mereka bahkan memperpanjang jam buka hingga malam hari pada Selasa (8/7/2025), agar lebih banyak pengunjung bisa menyaksikan momen langka tersebut.
Bunga bangkai yang sedang mekar ini diberi nama Chanel oleh pihak taman. Namun, tidak seperti parfum mewah, aroma Chanel yang satu ini jauh dari harum.
Menurut situs resmi Conservatory of Flowers, proses mekarnya bunga bangkai hanya berlangsung selama dua hari.
Setelah itu, bagian tengah bunga yang berbentuk runcing—disebut spadix—akan layu dan runtuh.
Bunga ini kemudian masuk ke masa dormansi yang bisa berlangsung antara tiga hingga lima tahun sebelum mekar lagi.
Asal-usul bunga bangkai sendiri berasal dari hutan hujan tropis di Sumatera Barat, Indonesia.
Di habitat aslinya, bunga ini dikenal sebagai salah satu bunga terbesar di dunia dan sangat sulit ditemukan dalam kondisi mekar.
Saat mekar, lapisan luar berwarna hijau dari bunga ini akan membuka dan menampilkan bagian dalam yang mencolok, berwarna merah muda keunguan.
Aroma busuk yang dihasilkan berfungsi untuk menarik serangga seperti lalat, yang menjadi penyerbuk alami.
Tak hanya di San Fransisco, fenomena mekarnya bunga bangkai ternyata menarik perhatian di penjuru dunia.
Awal tahun ini, ratusan orang berkumpul di Australian National Botanic Gardens, Canberra, untuk menyaksikan mekarnya bunga bangkai yang belum pernah berbunga selama 15 tahun.
Sekitar 20.000 pengunjung juga tercatat memadati Royal Botanic Gardens di Sydney pada akhir Januari lalu untuk menyaksikan momen serupa.
Di San Francisco sendiri, terakhir kali bunga bangkai mekar terjadi pada Februari 2024 di California Academy of Sciences (CAS).
Kala itu, beberapa warga bahkan membatalkan rapat kantor dan menjemput anak-anaknya lebih awal dari sekolah demi menyaksikan langsung peristiwa tersebut.
Baca juga: 60 Persen Spesies Bunga Bangkai Rafflesia Terancam Punah, Kisah Sukses Indonesia Disorot
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini