Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pendaki Swiss Cedera Parah Usai Jatuh di Rinjani, Dilarikan ke RS Bali Pakai Helikopter

Kompas.com - 17/07/2025, 11:21 WIB
Inas Rifqia Lainufar

Penulis

Sumber Antara

MATARAM, KOMPAS.com — Seorang pendaki asal Swiss, Benedikt Emmenegger (46), dilarikan ke Rumah Sakit BIMC Kuta, Bali, menggunakan helikopter setelah mengalami cedera serius akibat terjatuh saat menuruni jalur Pelawangan menuju Danau Segara Anak, Gunung Rinjani, Rabu (16/7/2025).

Kepala Kantor SAR Mataram, Muhamad Hariyadi, menjelaskan bahwa helikopter dari Bali Air berhasil mendarat tidak jauh dari lokasi kecelakaan dan langsung mengevakuasi korban.

“Korban langsung diterbangkan menuju Rumah Sakit BIMC Kuta di Denpasar untuk mendapat penanganan medis,” kata Hariyadi saat dikonfirmasi di Mataram.

Baca juga: Pendaki Swiss yang Jatuh di Rinjani Selamat, Dievakuasi dengan Helikopter

Helikopter tersebut tidak hanya mengangkut Emmenegger, tetapi juga membawa seorang dokter asal Spanyol yang sebelumnya memberi saran agar evakuasi dilakukan melalui jalur udara. Hal ini dilakukan untuk mencegah risiko pendarahan lebih lanjut setelah korban diperiksa di lokasi.

Diketahui, korban mengalami patah tulang pada bagian paha dan lengan, serta pendarahan di area mata.

Setelah dievakuasi, rombongan mendarat di helipad Bali Air pukul 17.30 WITA dan langsung menuju rumah sakit untuk penanganan lanjutan.

Insiden ini bermula saat Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (BTNGR) menerima laporan kecelakaan pada pukul 11.25 WITA.

Emmenegger diketahui memulai pendakian dari jalur Sembalun pada Selasa (15/7/2025) bersama pemandu dan porter.

Keesokan harinya, ia terpeleset saat menuruni jalur yang cukup curam, sekitar 25 menit sebelum mencapai Jembatan Besi.

Baca juga: Terjadi Lagi, Pendaki Asal Swiss Jatuh di Gunung Rinjani, Belum Dievakuasi

Mendapat laporan dari tim lapangan, BTNGR segera mengaktifkan koordinasi darurat bersama berbagai pihak, termasuk Kantor SAR Mataram, Pos SAR Kayangan, dan tim medis.

“Tim rescue dilengkapi dengan perlengkapan mountaineering dan evakuasi sesuai kebutuhan, untuk memastikan proses berjalan cepat dan aman,” jelas Hariyadi.

Evakuasi ini menjadi contoh kerja sama lintas instansi yang berjalan efektif. Tim gabungan dari BTNGR, EMHC, Rinjani Squad, Basarnas, TNI-Polri, BPBD, relawan, serta pemandu lokal bekerja sama dalam proses penyelamatan yang penuh tantangan.

"Keselamatan adalah prioritas utama. Terima kasih kepada semua pihak yang telah sigap, tangguh, dan profesional dalam proses evakuasi ini," tulis BTNGR dalam unggahan Instagram resminya.

Baca juga: Cerita Pendaki Irlandia Hampir Tewas di Rinjani, Nyaris Bernasib seperti Juliana Marins

 

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau