Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bayi Tertua Lahir Berusia 30 Tahun, Kok Bisa?

Kompas.com - 01/08/2025, 11:08 WIB
Inas Rifqia Lainufar

Penulis

WASHINGTON, KOMPAS.com - Seorang bayi laki-laki di Amerika Serikat mencetak rekor dunia sebagai bayi tertua saat lahir dengan usia yang mencapai 30 tahun.

Dilansir dari Sky News, Kamis (31/7/2025), bayi bernama Thaddeus Daniel Pierce itu lahir pada 26 Juli 2025, dari embrio yang telah dibekukan sejak 1994.

Embrio yang merupakan hasil fertilisasi in vitro (IVF) tiga dekade lalu itu “diadopsi” oleh pasangan Lindsey dan Tim Pierce dari Ohio.

Baca juga: Si Mungil dari Iowa yang Lahir pada Usia 21 Minggu Jadi Bayi Paling Prematur di Dunia

“Dia sangat tenang. Kami benar-benar takjub bisa memiliki bayi yang begitu berharga ini,” ujar Lindsey Pierce.

Embrio tua

Embrio yang kini menjadi Thaddeus awalnya diciptakan pada awal 1990-an oleh Linda dan suaminya, yang saat itu menjalani program IVF dan menghasilkan empat embrio sehat.

Salah satu embrio langsung ditanamkan dan tumbuh menjadi anak perempuan yang kini berusia 30 tahun dan telah memiliki anak sendiri.

Tiga embrio lainnya dibekukan dengan harapan bisa digunakan kembali di masa depan.

Namun, setelah pernikahan mereka berakhir dan Linda mencapai masa menopause, ia memutuskan untuk mempertimbangkan masa depan embrio-embrio tersebut.

Alih-alih menyumbangkannya untuk penelitian atau membiarkan pihak anonim mengadopsi, Linda memilih program adopsi embrio melalui agen bernama Nightlight Christian Adoptions, yang memungkinkannya memilih siapa orang tua angkat dari embrio itu.

Proses adopsi embrio

Lindsey dan Tim Pierce, orang tua Thaddeus Daniel Pierce yang merupakan bayi tertua di dunia dengan usia mencapai 30 tahun saat dilahirkan.MIT Technology Review Lindsey dan Tim Pierce, orang tua Thaddeus Daniel Pierce yang merupakan bayi tertua di dunia dengan usia mencapai 30 tahun saat dilahirkan.

Lindsey dan Tim Pierce, pasangan Kristen kulit putih yang telah menikah, dipilih Linda sebagai orang tua angkat embrionya.

Embrio itu kemudian ditanamkan ke rahim Lindsey pada November 2024, dan satu dari dua embrio yang ditransfer berkembang menjadi janin, lalu lahirlah Thaddeus.

Baca juga: Ibu di Australia Lahirkan Bayi Milik Orang Lain

Menurut Linda yang kini berusia 62 tahun, Thaddeus memiliki kemiripan dengan kakak biologisnya.

“Hal pertama yang saya perhatikan saat Lindsey mengirimkan fotonya adalah betapa miripnya dia dengan putri saya saat masih bayi,” kata Linda.

Nama Thaddeus sendiri dipilih karena memiliki nuansa Kristen, sejalan dengan keyakinan kedua keluarga.

Fenomena langka

Kasus kelahiran Thaddeus termasuk langka. Banyak klinik fertilitas enggan menangani embrio lama karena kekhawatiran terkait kualitas penyimpanan dan keberhasilannya untuk berkembang.

Namun, dalam kasus ini, dokter John Gordon dari Rejoice Fertility Clinic mengambil alih proses transfer embrio dengan keyakinan bahwa bayi dapat lahir sehat meski dari embrio yang sangat lama.

“Banyak embrio dari proses IVF yang tersimpan dalam pembekuan selama bertahun-tahun, dan kami ingin mengurangi jumlah yang tak terpakai itu,” ujar Gordon, yang mendirikan kliniknya untuk menangani kasus serupa.

Saat ini, diperkirakan jutaan embrio tersimpan di dalam tanki-tanki pembeku di seluruh dunia.

Banyak di antaranya adalah “sisa” dari prosedur IVF yang menghasilkan lebih banyak embrio daripada yang dibutuhkan pasangan.

Baca juga: Gaza Kurang Gizi, Bayi 6 Bulan Bobotnya Cuma 2 Kg

 

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau