Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Korut Tuduh Tentara Korsel Lepas Tembakan Peringatan, Situasi Rawan Tak Terkendali

Kompas.com - 23/08/2025, 08:28 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

PYONGYANG, KOMPAS.com - Korea Utara pada Sabtu (23/8/2025) menuding Korea Selatan melepaskan tembakan peringatan ke arah pasukannya di perbatasan.

Menurut Korut, insiden ini berisiko meningkatkan ketegangan kedua negara ke tingkat yang tak terkendali.

Laporan media Pemerintah Korea Utara, KCNA, mengutip pernyataan Letnan Jenderal Angkatan Darat Korut Ko Jong Chol, menyampaikan bahwa konfrontasi itu terjadi pada Selasa (19/8/2025), ketika pasukan Pyongyang sedang menutup permanen perbatasan yang membagi semenanjung Korea.

Baca juga: Kenapa Korea Utara dan Korea Selatan Bermusuhan, Bahkan Makin Tegang?

"Ini adalah awal sangat serius yang mau tidak mau akan mendorong situasi di wilayah perbatasan selatan, lokasi sejumlah besar pasukan ditempatkan dalam konfrontasi satu sama lain, ke fase tak terkendali," ujar Ko Jong Chol, dikutip dari kantor berita AFP.

Menurut Ko, militer Korea Selatan menggunakan senapan mesin untuk melepaskan lebih dari sepuluh tembakan peringatan ke arah pasukan Korea Utara. Ia menyebutnya sebagai provokasi serius.

Adapun militer Korea Selatan belum memberikan konfirmasi terkait bentrokan yang terjadi.

Bentrokan terbaru di perbatasan

Tentara Korea Selatan berjalan di jembatan unifikasi yang mengarah ke zona demiliterisasi, di area kantor bea cukai, imigrasi, dan karantina di dekat desa perbatasan Panmunjom, Paju, Korea Selatan, Kamis (11/2/2016).AP PHOTO / AHN YOUNG-JOON Tentara Korea Selatan berjalan di jembatan unifikasi yang mengarah ke zona demiliterisasi, di area kantor bea cukai, imigrasi, dan karantina di dekat desa perbatasan Panmunjom, Paju, Korea Selatan, Kamis (11/2/2016).
Bentrokan perbatasan kedua negara ini sebelumnya terjadi pada awal April. Kala itu, militer Korea Selatan juga melepaskan tembakan peringatan setelah sekitar sepuluh tentara Korea Utara melintasi perbatasan.

Pasukan Korea Utara terlihat di zona demiliterisasi, wilayah yang sebagiannya dipenuhi ranjau dan ditumbuhi semak belukar.

Korea Utara pada Oktober 2024 mengumumkan, akan menutup total perbatasannya di selatan.

Mereka bahkan mengirim pesan telepon kepada Amerika Serikat untuk jangan melakukan kesalahan penilaian dan konflik yang tidak disengaja.

Tak lama setelah itu, Pyongyang meledakkan beberapa bagian jalan dan rel kereta api yang tidak terpakai, tetapi sangat simbolis yang menghubungkan Korea Utara dan Korea Selatan.

Dalam pernyataannya, Ko juga memperingatkan bahwa tentara Korea Utara akan membalas setiap gangguan terhadap upaya penutupan permanen perbatasan.

"Jika tindakan pengekangan atau penghalangan proyek yang tidak terkait dengan karakter militer terus berlanjut, tentara kami akan menganggapnya sebagai provokasi militer yang disengaja dan mengambil tindakan balasan yang sesuai," tegasnya.

Baca juga: Korea Utara Disebut Bersiap Ledakkan Jalan Lintas Perbatasan dengan Korea Selatan

Bentrokan non-kekerasan juga terjadi

Obyek tak teridentifikasi yang diyakini adalah balon sampah dari Korea Utara ditemukan di permukaan Sungai Han dekat Jembatan Jamsil di Seoul, Korea Selatan. Foto ini diambil pada 9 Juni 2024.KEMENTERIAN PERTAHANAN KOREA SELATAN via AFP Obyek tak teridentifikasi yang diyakini adalah balon sampah dari Korea Utara ditemukan di permukaan Sungai Han dekat Jembatan Jamsil di Seoul, Korea Selatan. Foto ini diambil pada 9 Juni 2024.
Selain insiden tembak-menembak, Korea Utara dan Korea Selatan lebih sering bentrok tanpa kekerasan di perbatasan.

Tahun lalu, Korea Utara menerbangkan ribuan balon pembawa sampah ke selatan.

Tindakan itu mereka klaim sebagai balasan atas balon propaganda anti-Korea Utara yang diterbangkan oleh para aktivis Korea Selatan.

Sebagai tanggapan, Korea Selatan menyalakan siaran pengeras suara perbatasan untuk pertama kalinya dalam enam tahun, menyiarkan lagu-lagu K-pop dan berita internasional.

Korea Utara pun membalas dengan memancarkan suara-suara aneh di sepanjang perbatasan yang meresahkan penduduk Korea Selatan.

Baca juga: Inilah Bentuk Sound Horeg ala Korsel untuk Lawan Korut, Kenapa Dicopot?

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau