Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dijarah Nazi 80 Tahun Lalu, Lukisan Seniman Italia Muncul di Iklan Agen Properti

Kompas.com - 27/08/2025, 16:45 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber BBC

BUENOS AIRES, KOMPAS.com - Sebuah lukisan karya seniman Italia Giuseppe Ghislandi yang dijarah Nazi dari pedagang seni Yahudi di Amsterdam, Belanda, ditemukan terpampang di situs web agen properti Argentina. 

Lebih dari 80 tahun setelah dijarah, karya itu terlihat menggantung di ruang tamu sebuah rumah mewah di dekat Buenos Aires, sebagaimana dilansir BBC, Selasa (26/8/2025).

Lukisan berjudul Potret Seorang Wanita tersebut ikut terfoto dalam iklan penjualan rumah yang dulunya dimiliki seorang pejabat tinggi Nazi. 

Baca juga: Eks PM Israel Kritik Relokasi Gaza, Pembersihan Etnis seperti Kamp Nazi

Properti itu kini dijual oleh putri pejabat tersebut, sebagaimana dilaporkan surat kabar Belanda, AD.

Karya seni tersebut sebenarnya merupakan salah satu dari ratusan koleksi milik pedagang seni terkenal, Jacques Goudstikker. 

Selama perang, Goudstikker dikenal membantu sesama Yahudi melarikan diri dari Belanda. Dia meninggal di laut dalam kecelakaan ketika berusaha kabur dari negaranya dan dimakamkan di Inggris.

Setelah kematiannya, lebih dari 1.100 karya dari koleksinya dijual secara paksa kepada para pejabat Nazi, termasuk ke Hermann Goring. 

Sejumlah karya kemudian berhasil ditemukan kembali di Jerman setelah Perang Dunia II usai dan dipamerkan di Rijksmuseum Amsterdam sebagai bagian dari koleksi nasional Belanda.

Baca juga: Musk Tanggapi Kecaman atas Gerakan Salam Nazi Saat Pidato Merayakan Pelantikan Trump

Pada 2006, menantu perempuan Goudstikker, Marei von Saher, menerima kembali 202 karya seni tersebut. Namun, beberapa lukisan masih hilang, termasuk Potret Contessa Colleoni karya Ghislandi.

Dalam investigasinya yang menelusuri dokumen masa perang, AD mendapati bahwa lukisan-lukisan itu sempat berada di tangan Friedrich Kadgien, perwira SS Nazi Jerman sekaligus asisten keuangan Goring. 

Kadgien melarikan diri ke Swiss pada 1945, kemudian pindah ke Brasil dan akhirnya menetap di Argentina, tempat dia menjadi pengusaha sukses.

Kadgien meninggal pada 1979. Sebuah berkas milik Amerika Serikat (AS) menyebut dirinya sebagai “ular paling rendah” dan mencatat bahwa dia tampaknya memiliki aset substansial.

Selama beberapa tahun, AD berusaha berbicara dengan dua putri Kadgien di Buenos Aires terkait karya seni yang hilang, namun selalu gagal. 

Keberadaan lukisan justru terungkap setelah salah satu putrinya menjual rumah peninggalan ayahnya melalui agen properti.

Baca juga: Jejak Nazi dan Kebangkitan Kehidupan Yahudi di Munchen

Diduga bukan replika

Badan Warisan Budaya Belanda atau RCE meninjau foto-foto lukisan yang ada dalam iklan penjualan rumah. 

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau