Ahli bedah, Jorge Arroyo menjelaskan bahwa tidak ada batasan hukum bagi kerabat langsung atau tidak langsung untuk melakukan operasi pada pasien di Meksiko.
Selain itu, tidak ada juga batasan usia minimum untuk menjalani operasi estetik seperti yang dilakukan pada Paloma Nicole.
"Tidak ada kontraindikasi terkait usia, selama dilakukan oleh profesional yang memiliki pelatihan yang relevan. Faktanya, Meksiko adalah rujukan dalam bedah plastik di Amerika Latin," tambahnya.
Baca juga: Niat Naikkan Karier, Panyanyi Asal China Justru dapat Mimpi Buruk dari Operasi Plastik
Selain melaporkan mantan istrinya dan dokter bedah, Arellano mengorganisir protes untuk menuntut keadilan di Durango.
Kasus ini sampai ke konferensi pers Presiden Meksiko, Claudia Sheinbaum, yang pekan lalu mengatakan bahwa pemerintahannya akan memberikan "pendampingan" yang diperlukan.
Senator Gina Campuzano Gonzalez mengajukan "Undang-Undang Nicole" ke Kongres untuk melarang prosedur "murni estetika" pada anak di bawah umur dan hanya mengizinkan operasi rekonstruktif di bawah pengawasan klinis yang lebih ketat.
"Tidak ada persetujuan orang dewasa yang dapat mengizinkan apa yang dilarang oleh undang-undang. Masa kanak-kanak tidak dapat dinegosiasikan," kata anggota legislatif dari Durango itu.
Anggota legislatif lain di Durango, negara bagian lain, dan parlemen federal pun mengumumkan mereka akan mengusulkan "Undang-Undang Nicole" yang bertujuan untuk menyesuaikan peraturan dan mencegah kasus serupa.
Baca juga: Gadis 16 Tahun Jalani 100 Operasi Plastik, Begini Penampilannya Sekarang
Ahli bedah, Jorge Arroyo, menyampaikan revisi peraturan dapat menjadi hal yang positif mengingat Meksiko merupakan negara ketiga di dunia dengan praktik bedah plastik terbanyak secara umum.
"Ini adalah masalah yang belum mendapat perhatian yang layak," kata Arroyo dalam wawancara dengan BBC Mundo.
Di sisi lain, Arroyo menjelaskan bahwa ada negara-negara di mana komite etika menilai dan memberikan izin agar seorang anak di bawah umur dapat menjalani operasi plastik.
"Negara-negara lain di Amerika Latin telah melakukannya dan saya tidak melihat ada yang salah dengan mendorong undang-undang ini yang ingin mereka sebut sebagai Undang-Undang Nicole," katanya.
Belum ada penelitian yang jelas, kata Arroyo, yang menunjukkan apakah ada peningkatan jumlah operasi pada anak di bawah umur dan dewasa muda karena terpapar pengaruh seperti media sosial atau tokoh-tokoh yang mempromosikan standar kecantikan.
Baca juga: Blogger yang Hamil dengan Anak Tiri Mengaku Jalani Operasi Plastik agar Tetap Menarik
Namun, ia berpendapat bahwa perkembangan media telah membuatnya lebih terlihat.
"Dulu, orang tidak tahu ke dokter mana harus pergi untuk melakukan semua prosedur ini. Hari ini, berkat atau tidak berkat media sosial, orang sudah tahu bahwa mereka dapat mengakses jenis prosedur ini," tuturnya.
Armenta menegaskan bahwa di Meksiko operasi pada remaja tidak begitu umum, tidak ada ledakan, sebagian karena keluarga yang membatasi kaum muda.
Namun, ia menekankan bahwa yang disarankan adalah pergi ke profesional yang terakreditasi jika menginginkan prosedur ini: "Untuk benar-benar mengurangi risiko, siapa pun harus pergi ke ahli bedah plastik bersertifikat."
Ia pun menambahkan: "Meskipun demikian, kecelakaan seperti ini tetap bisa terjadi."
Artikel ini pernah tayang di BBC News Indonesia dengan judul: Remaja perempuan 14 tahun meninggal karena operasi plastik, ibu dan ayah tirinya jadi tersangka.
Baca juga: Gadis Ini Jalani Operasi Plastik karena Putus dari Pacar, Kisahnya Viral
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang