Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mayat Bergelimpangan di Jalanan Rio de Janeiro, Imbas Penggerebekan Narkoba Brasil

Kompas.com - 30/10/2025, 08:56 WIB
Inas Rifqia Lainufar

Penulis

Sumber Reuters

“Beberapa keluarga melaporkan adanya tanda penyiksaan pada jenazah,” kata Guilherme Pimentel, pengacara hak asasi manusia yang mendampingi keluarga korban di kamar mayat Rio.

Baca juga: Brasil bak Medan Perang, 64 Tewas dalam Penggerebekan Narkoba Terbesar

Pemerintah daerah membela operasi

Meski gelombang kritik meningkat, Gubernur Rio Claudio Castro membela tindakan aparat. Ia meyakini seluruh korban adalah anggota geng bersenjata yang menembaki polisi dari dalam hutan.

“Saya tidak berpikir ada orang yang berjalan-jalan di hutan pada hari bentrokan. Karena itu, kami yakin mereka adalah penjahat,” ujar Castro.

Ia menambahkan bahwa operasi itu ditujukan untuk melawan apa yang ia sebut sebagai “narkoterorisme.”

“Korban yang sebenarnya hanyalah para polisi,” tambahnya.

Menurut pemerintah negara bagian, operasi tersebut merupakan yang terbesar yang pernah dilakukan untuk menargetkan Comando Vermelho atau Red Command, geng narkoba yang menguasai perdagangan obat terlarang di sejumlah favela padat di Rio.

Polisi juga menyita 118 senjata api dan menahan 113 tersangka.

Presiden Brasil: “Lawan narkoba tanpa lukai warga”

Presiden Brasil Luiz Inacio Lula da Silva menyerukan perang terhadap kekerasan narkoba, namun menekankan bahwa penegakan hukum harus dilakukan tanpa mengorbankan warga sipil.

“Kita tidak bisa membiarkan kejahatan terorganisir terus menghancurkan keluarga dan menyebarkan kekerasan di kota-kota,” tulis Lula di platform X.

Ia juga menegaskan pentingnya koordinasi antara lembaga negara agar operasi semacam ini tidak lagi menimbulkan korban massal.

Menteri Kehakiman Ricardo Lewandowski menambahkan bahwa sedikitnya 50 polisi federal akan dikirim sementara ke Rio untuk membantu memberantas kejahatan terorganisir.

Baca juga: Horornya Penggerebekan Narkoba di Brasil, 40 Jenazah Dibawa ke Jalan

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang

Halaman:

Terkini Lainnya
Petarung Indonesia dan Malaysia Berkelahi Saat Konferensi Pers
Petarung Indonesia dan Malaysia Berkelahi Saat Konferensi Pers
Global
Jamaika Porak-poranda Dihantam Badai Melissa, Terkuat di Dunia dalam 90 Tahun
Jamaika Porak-poranda Dihantam Badai Melissa, Terkuat di Dunia dalam 90 Tahun
Global
Ketika Uni Soviet Mata-matai AS lewat Karya Seni...
Ketika Uni Soviet Mata-matai AS lewat Karya Seni...
Global
Pelaku Penusukan Massal di Inggris Dituduh 10 Percobaan Pembunuhan
Pelaku Penusukan Massal di Inggris Dituduh 10 Percobaan Pembunuhan
Global
PM Jepang Minta Bertemu Kim Jong Un, Bahas Kasus Lama Puluhan Tahun Lalu
PM Jepang Minta Bertemu Kim Jong Un, Bahas Kasus Lama Puluhan Tahun Lalu
Global
Xi Jinping Bercanda soal “Mata-mata” Saat Hadiahkan Ponsel China ke Presiden Korsel
Xi Jinping Bercanda soal “Mata-mata” Saat Hadiahkan Ponsel China ke Presiden Korsel
Global
Tetangga RI Terancam Diterjang Topan Kalmaegi, Ribuan Orang Mengungsi
Tetangga RI Terancam Diterjang Topan Kalmaegi, Ribuan Orang Mengungsi
Global
Selamat dari Tragedi Air India, Ramesh: Saya Orang Paling Beruntung tapi Juga Paling Menderita
Selamat dari Tragedi Air India, Ramesh: Saya Orang Paling Beruntung tapi Juga Paling Menderita
Global
Kronologi Kejatuhan Pangeran Andrew: Dari Favorit Ratu Elizabeth hingga Teman Epstein
Kronologi Kejatuhan Pangeran Andrew: Dari Favorit Ratu Elizabeth hingga Teman Epstein
Global
China Sukses Kembangkan Helikopter Nirawak, Rampungkan Penerbangan Perdana
China Sukses Kembangkan Helikopter Nirawak, Rampungkan Penerbangan Perdana
Global
Kisah Ibu Selamatkan Putrinya dari Kelompok Penyembah Setan 764
Kisah Ibu Selamatkan Putrinya dari Kelompok Penyembah Setan 764
Global
Masih Bisa Jadi Raja, Pangeran Andrew Tetap Warisi Takhta Inggris meski Gelar Dicopot
Masih Bisa Jadi Raja, Pangeran Andrew Tetap Warisi Takhta Inggris meski Gelar Dicopot
Global
Turkiye Jajaki Dukungan Negara Muslim untuk Tentukan Masa Depan Gaza
Turkiye Jajaki Dukungan Negara Muslim untuk Tentukan Masa Depan Gaza
Global
Kenapa Afghanistan Rawan Gempa Bumi? Ini Penjelasannya
Kenapa Afghanistan Rawan Gempa Bumi? Ini Penjelasannya
Global
Sudah Jatuh Tertimpa Tangga, Pangkat Militer Pangeran Andrew Juga Dicopot
Sudah Jatuh Tertimpa Tangga, Pangkat Militer Pangeran Andrew Juga Dicopot
Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau