“Ini bukan hanya karena kotoran pada ubin lebih terlihat, tetapi juga karena kotoran dan debu sering menumpuk di garis nat, dan nat yang kotor membuat lantai terlihat kotor dan sulit dibersihkan,” ujarnya.
Sebaliknya, lantai kayu lebih tahan terhadap noda dan kelembapan, sehingga tidak perlu dipel terlalu sering.
Baca juga: Simak, Ini Cara Mengepel Lantai Menggunakan Detergen Cair
Lantai berwarna terang atau gelap cenderung memperlihatkan kotoran lebih jelas dibanding lantai dengan warna netral. Hal imi bisa memengaruhi seberapa sering kamu harus mengepelnya.
Gaya hidup penghuni rumah juga turut berperan besar. Jika kamu sering bepergian atau jarang berada di rumah, mengepel setiap dua minggu mungkin sudah cukup.
Tapi jika kamu punya hewan peliharaan atau aktivitas di rumah cukup tinggi, frekuensi mengepel sebaiknya ditingkatkan.
Baca juga: Simak, Ini Cara Aman Mengepel Lantai Marmer
Jika kamu masih ragu menentukan waktu terbaik untuk mengepel lantai, berikut adalah beberapa tanda sudah saatnya untuk mengepel lantai:
Dengan alat yang tepat dan kebiasaan bersih yang konsisten, mengepel tak perlu menjadi pekerjaan berat. Sebagaimana yang diungkapkan Robin Murphy, lantai yang bersih bukan hanya menyenangkan untuk dipandang, tapi juga baik untuk kesehatan seluruh keluarga.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini