Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keluarga Siswi MTs di Sukabumi Tolak Damai, Yakin Surat Curhat Korban Terkait Perundungan

Kompas.com - 31/10/2025, 07:15 WIB
Maya Citra Rosa

Editor

KOMPAS.com – Keluarga AK (14), siswi Madrasah Tsanawiyah (MTs) Negeri di Kecamatan Cikembar, Kabupaten Sukabumi, yang meninggal dunia diduga akibat perundungan, meyakini isi surat curhat yang ditinggalkan korban mengarah pada dugaan tindakan bullying di sekolah.

Paman korban, Topick Walhidayat (35), mengatakan pihak keluarga tidak pernah menerima keluhan langsung dari AK mengenai adanya perundungan. Namun, surat yang ditemukan di lokasi kejadian membuat keluarga yakin korban mengalami tekanan dari teman-temannya.

“Kalau dari keluarga, korban tidak pernah mengeluh soal bullying atau semacamnya. Tapi kami meyakini, karena ada surat wasiat yang mengarah ke situ,” ujar Walhidayat saat ditemui, Kamis (30/10/2025).

“Soal itu benar atau tidak, kita belum tahu. Sekarang kami pasrahkan semuanya ke pihak yang berwenang.”

Laporan Resmi ke Polres Sukabumi

Keluarga telah melaporkan kasus ini ke Polres Sukabumi agar diproses secara hukum. Laporan dibuat pada Rabu (29/10/2025) siang.

Baca juga: Polda Bali Periksa 20 Saksi Telusuri Kematian Timothy: Belum Ada Indikasi Bullying

“Alhamdulillah, kemarin sekitar jam 12.00 siang saya dan kakak korban sudah membuat laporan ke Polres Sukabumi. Karena ini menyangkut anak di bawah umur, maka penanganannya oleh Unit PPA (Perlindungan Perempuan dan Anak),” jelasnya.

Walhidayat menegaskan keluarga tidak ingin kasus ini berhenti di tengah jalan. Mereka meminta polisi menuntaskan penyelidikan secara terbuka dan menyeluruh.

“Kalau terbukti memang ada bullying, kami harap kasus ini segera diselesaikan secara hukum. Kami minta keadilan untuk almarhumah,” tegasnya.

Tolak Upaya Damai

Keluarga korban menolak segala bentuk mediasi damai. Menurut Walhidayat, kasus ini menyangkut nyawa manusia dan harus diproses sesuai hukum.

“Kalau ada yang mau damai, mohon maaf, kami tidak bisa. Ini bukan kasus kecil. Ini soal nyawa manusia. Kalau dibiarkan, nanti bisa ada korban lagi. Jadi kami minta keadilan ditegakkan,” ujarnya.

Polisi Amankan Ponsel Korban

Baca juga: Kasus Bullying Mahasiswa Unud, Mungkinkah Orang Belajar Berempati di Usia Dewasa?

Terkait aktivitas korban di media sosial, pihak keluarga tidak menemukan tanda-tanda mencurigakan. Namun, ponsel milik korban kini telah diamankan polisi untuk kepentingan penyelidikan.

“Kalau di status medsos nggak ada apa-apa. Tapi HP-nya sekarang dijadikan barang bukti. Katanya ada beberapa curhatan di chat pribadi yang sedang digali pihak kepolisian,” tutur Walhidayat.

Ia juga meminta pihak sekolah bersikap terbuka dan tidak menghambat proses hukum yang sedang berjalan.

“Kalau memang terbukti, kami minta pihak sekolah jangan mempersulit penyelesaian kasus ini. Tolong kooperatif dengan kepolisian. Ini demi keadilan dan supaya tidak ada lagi anak yang jadi korban berikutnya,” tutupnya.

Kronologi Singkat

Sebelumnya, AK (14), siswi MTs Negeri di Kecamatan Cikembar, ditemukan meninggal dunia pada Selasa (29/10/2025) malam. Ia diduga mengakhiri hidupnya setelah mengalami perundungan di sekolah.

Sebelum kejadian, korban sempat menulis surat dengan tulisan tangan yang berisi curahan hati tentang apa yang ia alami di lingkungan sekolah.

Artikel ini tayang di TribunJabar.id dengan judul "Ini Soal Nyawa Manusia": Keluarga Siswi Sukabumi Korban Dugaan Bullying Tolak Keras Mediasi Damai

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang



Terkini Lainnya
5 Fakta Penemuan Dua Kerangka Manusia di Gedung ACC Kwitang, Jakarta Pusat
5 Fakta Penemuan Dua Kerangka Manusia di Gedung ACC Kwitang, Jakarta Pusat
Jawa Barat
BMKG Sebut Puncak Musim Hujan Diperkirakan Terjadi November 2025–Februari 2026
BMKG Sebut Puncak Musim Hujan Diperkirakan Terjadi November 2025–Februari 2026
Jawa Timur
Jenazah Pakubuwono XIII Disemayamkan di Sasana Parasdya, Warga Diperkenankan Datang Bertakziah
Jenazah Pakubuwono XIII Disemayamkan di Sasana Parasdya, Warga Diperkenankan Datang Bertakziah
Jawa Tengah
Raja Keraton Solo Pakubuwono XIII Mangkat, Siapa Calon Penggantinya?
Raja Keraton Solo Pakubuwono XIII Mangkat, Siapa Calon Penggantinya?
Jawa Tengah
Kalender 2026 Lengkap: Cek Tanggal Merah dan Long Weekend Tahun Depan
Kalender 2026 Lengkap: Cek Tanggal Merah dan Long Weekend Tahun Depan
Jawa Barat
BKN Ingatkan ASN: Tidak Masuk Kerja Bisa Berujung Pemecatan
BKN Ingatkan ASN: Tidak Masuk Kerja Bisa Berujung Pemecatan
Sulawesi Selatan
Tasikmalaya Salah Satu Wilayah dengan Curah Hujan Tertinggi di Indonesia pada Awal November 2025
Tasikmalaya Salah Satu Wilayah dengan Curah Hujan Tertinggi di Indonesia pada Awal November 2025
Jawa Barat
Waduk Mrica Banjarnegara Catat Curah Hujan Tertinggi, BMKG Klaim Upaya Modifikasi Cuaca Berhasil
Waduk Mrica Banjarnegara Catat Curah Hujan Tertinggi, BMKG Klaim Upaya Modifikasi Cuaca Berhasil
Jawa Tengah
Daftar Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama 2026
Daftar Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama 2026
Jawa Barat
Uji Coba WFH ASN Jabar Dimulai November 2025, Target Efisiensi Operasional hingga 20 Persen
Uji Coba WFH ASN Jabar Dimulai November 2025, Target Efisiensi Operasional hingga 20 Persen
Jawa Barat
BMKG: Waspadai Potensi Cuaca Ekstrem di Puncak Musim Hujan
BMKG: Waspadai Potensi Cuaca Ekstrem di Puncak Musim Hujan
Banten
Mahasiswa Dikeroyok hingga Tewas di Masjid Agung Sibolga, 5 Pelaku Seret dan Injak Korban Terekam CCTV
Mahasiswa Dikeroyok hingga Tewas di Masjid Agung Sibolga, 5 Pelaku Seret dan Injak Korban Terekam CCTV
Sumatera Utara
Sidang Kasus Penganiayaan Prada Lucky Namo: Peran Letnan Ahmad Faisal Diperiksa
Sidang Kasus Penganiayaan Prada Lucky Namo: Peran Letnan Ahmad Faisal Diperiksa
Jawa Timur
BMKG Prediksi Puncak Musim Hujan 2025 Lebih Lama, Bisa Berlangsung hingga Februari 2026
BMKG Prediksi Puncak Musim Hujan 2025 Lebih Lama, Bisa Berlangsung hingga Februari 2026
Sumatera Selatan
Daftar 15 Golongan Orang yang Bisa Naik MRT, LRT, dan Transjakarta Gratis
Daftar 15 Golongan Orang yang Bisa Naik MRT, LRT, dan Transjakarta Gratis
Jawa Barat
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Komentar
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau