JAKARTA, KOMPAS.com - Daya saing konstruksi Indonesia berada peringkat ketiga se-Asia Tenggara.
Hal ini disampaikan Direktur Jenderal (Dirjen) Bina Konstruksi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Abdul Muis dalam sambutannya pada launching Konstruksi Indonesia (KI), Selasa (23/7/2024).
"Indonesia menjadi negara dengan peringkat daya saing konstruksi tertinggi di dunia, dimana pada tahun 2024 ini, daya saing Indonesia peringkat 27 dunia, naik tujuh peringkat dibandingkan tahun 2023. Sehingga, masuk tiga besar se-Asia Tenggara," jelasnya.
Posisi ini dibawah Singapura dan Thailand, dimana masing-masing menempati urutan pertama dan kedua di Asia Tenggara.
Baca juga: Ini Jenis-jenis Pasir dalam Proyek Konstruksi
Sejauh ini, Pemerintah telah menetapkan anggaran infrastruktur nasional sebesar Rp 423,4 triliun atau 12,73 persen dari Rp 3.325,1 triliun total anggaran belanja negara.
Dari anggaran infrastruktur nasional tersebut, Kementerian PUPR mendapatkan alokasi anggaran sebesar Rp 146,98 triliun atau 34,7 persen.
Menurut Abdul, besarnya anggaran infrastruktur nasional tersebut harus diikuti dengan kesiapan industri konstruksi.
"Saya menekankan, agar dapat seirama dengan program akselerasi pembangunan infrastruktur, kelincahan dan kemampuan untuk beradaptasi seluruh komponen industri konstruksi menjadi kunci utama untuk mencapai keberhasilan”, sambungnya.
Untuk itu, Kementerian PUPR akan menyelenggarakan KI 2024 pada 6 November 2024 sampai dengan 8 November 2024 di ICE BSD City, Tangerang.
Adapun agenda utamanya antara lain konferensi, pameran dan penghargaan KI 2024, dan kompetisi tenaga kerja konstruksi (TKK) tingkat nasional.
Kemudian, Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (BBI) dan Bangga Berwisata di Indonesia (BBWI), penyusunan buku KI, serta lomba foto dan video.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang