JAKARTA, KOMPAS.com - Libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) tahun ini memberikan warna berbeda di Museum Nasional Indonesia.
Pasalnya pameran fosil manusia purba masih diadakan mulai 21 Desember 2024 hingga bulan Maret 2025 mendatang.
Pameran bertajuk “Indonesia, The Oldest Civilization on Earth? 130 Years After Pithecanthropus erectus” sukses menarik perhatian ribuan pengunjung.
Baca juga: Tarik Wisatawan, Dubai Bakal Punya Museum Fotografi
Dalam kurun waktu beberapa hari saja pasca dibuka, tercatat lebih dari 10.000 orang telah memadati Museum Nasional Indonesia untuk menyaksikan pameran imi.
Menteri Kebudayaan Republik Indonesia, Fadli Zon, menyambut baik antusiasme masyarakat yang tinggi terhadap pameran ini.
“Pameran ini adalah wujud kebangkitan apresiasi terhadap budaya dan peradaban kita. Antusiasme masyarakat menunjukkan bahwa kesadaran akan pentingnya warisan budaya semakin tumbuh, dan ini adalah fondasi penting untuk membangun identitas bangsa yang kuat,” ungkapnya.
Menurutnya, warisan budaya seperti koleksi manusia purba ini bukan hanya tentang masa lalu, tetapi juga pelajaran untuk masa depan.
"Dengan memahami asal-usul kita, kita dapat memperkuat posisi Indonesia sebagai pusat peradaban yang berkontribusi besar bagi dunia.” jelas Fadli Zon.
Pameran ini menampilkan koleksi penting, termasuk tengkorak Homo erectus S-17 yang untuk pertama kalinya dipamerkan kepada publik, serta fosil fauna purba seperti Mastodon dan Stegodon.
Artefak dari situs arkeologi seperti Sangiran, Trinil, dan Ngandong juga dipamerkan, menyoroti Nusantara sebagai episentrum evolusi manusia purba dan peradaban awal.
Setiap koleksi membawa narasi mendalam tentang peran Nusantara sebagai episentrum evolusi manusia dan peradaban purba.
Selain menampilkan koleksi bersejarah, Museum Nasional juga menyelenggarakan berbagai kegiatan pendukung, seperti sesi diskusi bersama arkeolog dan aktivitas interaktif untuk anak-anak.
Fasilitas ramah keluarga, seperti jalur khusus untuk lansia dan difabel, juga tersedia guna memastikan kenyamanan semua pengunjung.
Pameran ini diharapkan tidak hanya menjadi destinasi edukatif bagi masyarakat, tetapi juga menjadi momen refleksi terhadap pentingnya pelestarian warisan budaya.
Baca juga: Resmi, Polandia Punya Museum Khusus LGBTQ+
Pameran “Indonesia, The Oldest Civilization on Earth?” akan berlangsung hingga Maret 2025 dan terbuka untuk umum setiap hari, kecuali Senin.
Museum Nasional mengundang masyarakat untuk memanfaatkan kesempatan ini sebagai bagian dari pengalaman liburan yang tak hanya menyenangkan, tetapi juga bermakna.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang