KOMPAS.com - Persib kembali menjadi jawara Liga 1, setelah Persik Kediri menahan Persebaya Surabaya 3-3 pada Senin (5/5/2025).
Tahukah Anda, di mana tim idola Bobotoh ini bermarkas dan biasa berlatih?
Tentu saja Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA). Ini merupakan salah satu stadion sepak bola ikonik di Indonesia, berlokasi di Kecamatan Gedebage, Kota Bandung, Jawa Barat.
GBLA dirancang dengan standar FIFA, menjadikannya salah satu stadion bertaraf internasional di Indonesia.
Baca juga: Markas Besar Persis Solo: Berstandar FIFA, Dijuluki Gelora Bung Karno Mini
Struktur atapnya melengkung dengan tribun tinggi, memberikan kesan futuristik dan pengalaman visual yang istimewa bagi penonton.
Stadion ini dilengkapi dengan fasilitas lengkap, termasuk lapangan sepak bola, lintasan atletik, tribun atap keliling, e-board, papan skor, dan kursi tahan api merek Ferco.
Rumput yang digunakan adalah Zoysia Matrella Merr, rumput kelas satu sesuai standar FIFA, memastikan kualitas lapangan yang optimal untuk pertandingan.
Stadion ini memiliki kapasitas resmi sekitar 38.000–40.000 penonton dengan kursi. Namun, tanpa kursi, GBLA dapat menampung hingga 70.000–72.000 orang, menjadikannya salah satu stadion terbesar di Jawa Barat.
Luas lahan stadion mencakup 24,5 hektar, dengan target total 40 hektar jika termasuk fasilitas pendukung seperti area parkir dan infrastruktur lainnya.
Di GBLA terdapat ruang VVIP dengan kaca anti-peluru untuk keamanan tokoh penting, serta landasan helikopter untuk akses eksklusif.
Stadion ini juga dilengkapi dengan mushola, toilet, dan fasilitas servis lainnya, menjadikannya multifungsi untuk berbagai acara, termasuk konser dan kegiatan komunitas.
GBLA dibangun di cekungan Danau Purba Bandung, di mana tanahnya lunak (material lempung setebal 30 meter) dan mudah amblas.
Baca juga: Arsenal Stadium, Mahakarya Arsitektur Modern, Sarat Teknologi Canggih
Untuk mengatasi ini, stadion dibangun 5 meter di atas permukaan tanah, tetapi ketinggiannya turun menjadi 3,3 meter karena penurunan tanah sebesar 1,7 meter.
Teknologi Prefabricated Vertical Drain (PVD) digunakan untuk menstabilkan tanah, dengan pipa PVD dipasang setiap 1,3 x 1,3 meter sedalam 20 meter, menyerupai teknik “menjahit” tanah. Ini adalah solusi rekayasa tinggi untuk mengatasi lahan yang sulit.
Rencana pembangunan GBLA dimulai pada tahun 2006, ketika Jawa Barat mengajukan diri sebagai tuan rumah PON XVIII 2012.