Penulis: Kepala Agensi Nasional Korea untuk Pembangunan Kota Administratif Kim Hyung-Ryeol
KOMPAS.com – Dalam dunia yang kian individualistis, seruan penyair John Donne di abad ke-17 bahwa "Manusia bukan sebuah pulau" terasa semakin relevan.
Senada, dramawan Tony Kushner menegaskan, "Unit terkecil yang tidak dapat dibagi dari seorang manusia bukanlah satu orang, tetapi dua orang."
Baca juga: Mengulik Konsep Kawasan Industri di Cikarang yang Terintegrasi dengan Kota Mandiri
Ini adalah pengingat tegas bahwa kehidupan berkomunitas adalah naluri fundamental manusia.
Sejak awal kemunculan manusia, komunitas terbentuk dari ikatan darah, lalu berkembang menjadi kelompok yang berbagi nilai, budaya, dan norma.
Pertanyaan "komunitas seperti apa yang harus kita ciptakan" selalu menjadi pendorong peradaban, membentuk sejarah melalui pertentangan dan penggabungan gagasan.
Memang, era modern telah melemahkan komunitas tradisional seiring dengan menguatnya kebebasan individu. Namun, komunitas itu sendiri tidak hilang; perannya justru semakin ditekankan.
Di tengah persaingan ketat yang memicu isolasi dan keterasingan, keinginan untuk berkomunitas kembali menyeruak.
Nilai-nilai seperti empati dan solidaritas sosial kembali menarik perhatian, mendorong kita menuju apa yang disebut "masyarakat yang hangat."
Baca juga: Punya Daya Tarik Tersendiri, Ini Alasan Tinggal di Kota Mandiri Jadi Pilihan Tepat
Sifat terpenting dari komunitas modern adalah kemampuannya menghormati privasi dan individualitas, sambil mengejar kebaikan dan nilai-nilai publik sebagai entitas organik.
Individu dan komunitas terhubung melalui komunikasi dan toleransi, memimpin pembangunan sosial dengan berdiskusi dan memecahkan masalah lapisan masyarakat yang menderita berbagai bencana, musibah, dan kesulitan sosial-ekonomi.
Contoh nyata dari upaya mewujudkan hal ini adalah 'Pusat Komunitas Kompleks' di Sejong, Korea Selatan. Tempat ini menampung pusat komunitas, perpustakaan, pusat penitipan anak, gedung olahraga, dan pusat kebudayaan manula.
Seperti yang dikatakan Lady Bird Johnson, "Di daerah perbatasan, semangat bertetangga penting karena tetangganya sangat sedikit, kini, bahkan lebih penting lagi karena tetangganya sangat banyak."
Baca juga: Bintaro Jaya 46 Tahun, Kota Mandiri untuk Semua Generasi