KOMPAS.com – Industri bahan bangunan seringkali dihadapkan pada tantangan lingkungan, seperti emisi karbon tinggi dan keterbatasan sumber daya alam.
Namun, PT Solusi Bangun Indonesia Tbk (SBI), anak usaha PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG), membuktikan bahwa sektor ini dapat menjadi bagian fundamental dari solusi terhadap krisis lingkungan global.
Direktur Utama Solusi Bangun Indonesia Asri Mukhtar menegaskan, keberlanjutan telah menjadi fondasi strategi bisnis jangka panjang dan keunggulan kompetitif perusahaan.
"Di SBI, setiap inisiatif yang kami lakukan merupakan investasi dan akselerasi menuju pembangunan dan lingkungan yang resilien dan berkelanjutan," ujar Asri dalam keterangan, Kamis (5/6/2025).
Baca juga: Bekasi Manfaatkan Teknologi Pengelolaan Sampah RDF, Ini Kelebihannya
Komitmen SBI terhadap keberlanjutan diwujudkan melalui berbagai inisiatif yang terangkum dalam Peta Jalan Keberlanjutan 2030.
Hal itu meliputi produk rendah karbon yang menyumbang 43,5 persen pendapatan SBI kuartal I-2025, termasuk delapan jenis semen bersertifikasi Green Label Gold.
Kemudian, penggunaan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dan bahan bakar alternatif telah menurunkan emisi karbon sebesar 15,9 persen dibandingkan baseline 2010, dan tingkat substitusi termal juga mencapai 13,9 persen.
SBI juga menerapkan sistem pengelolaan air terpadu di seluruh pabrik. Di Pabrik Narogong, teknologi Programmable Logic Control (PLC) dan Internet of Things (IoT) berhasil menurunkan konsumsi air tawar dan sungai hingga 39.402 m³ pada 2024.
Modifikasi pipa air bawah tanah juga menghemat 138.122 m³ air dalam proses produksi tanur semen.
Perusahaan juga memanfaatkan 617.890 m³ air hujan dan 539.504 m³ air daur ulang pada tahun 2024.
SBI aktif dalam pengelolaan sampah, termasuk plastik. Perusahaan mendampingi Bank Sampah Generasi Milenial (Basagemil) di Aceh dan berkolaborasi dengan Yayasan GotBag Indonesia untuk mengumpulkan 5–10 ton sampah laut setiap bulan.
Sampah ini diolah oleh Nathabumi (divisi pengelolaan limbah SBI) menjadi refuse-derived fuel (RDF) untuk Pabrik Tuban.
SBI juga telah menjalin kerja sama dengan 16 pemerintah daerah di Sumatra, Jawa, dan Bali untuk pemanfaatan RDF sebagai bahan bakar alternatif substitusi batu bara.
Sejak 2019, program tanggung jawab sosial perusahaan telah memberikan dampak positif kepada lebih dari 1,4 juta penerima manfaat.
Seluruh pabrik SBI meraih status "Approval" dalam Social License Index, menandakan penerimaan positif masyarakat terhadap kontribusi perusahaan di daerah operasi.
Momentum Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2025 menjadi kesempatan untuk menegaskan pentingnya peran dunia usaha dalam mendukung transisi menuju ekonomi hijau.
"SBI menerapkan praktik operasi yang bertanggung jawab sejalan dengan target dekarbonisasi perusahaan, dan upaya kontribusi terhadap pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs)," tutup Asri.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.