JAKARTA, KOMPAS.com - Fenomena warganet mengganti foto profil sosial media mereka menjadi warna pink (merah muda) dan hijau bukan tanpa sebab.
Ini merupakan bentuk dukungan terhadap gerakan "17+8 Tuntutan Rakyat" yang kini ramai diperbincangkan di ruang digital.
Warna-warna mencolok tersebut menjadi penanda keterlibatan warganet dalam menggaungkan tuntutan usai aksi unjuk rasa yang memprotes berbagai kebijakan pemerintah, termasuk tunjangan anggota DPR RI.
Baca juga: Dirjen TKPR: Ada Insentif buat Perumahan Hijau dengan Harga Terjangkau
Anggota Dewan Pertimbangan Himpunan Ahli Konstruksi Indonesia (HAKI) Davy Sukamta mengatakan, warna paling mencolok di dunia konstruksi dan infrastruktur ada pada alat berat.
"Alat berat berwarna kuning supaya mencolok," ungkap Davy kepada Kompas.com, Selasa (2/9/2025).
Namun, sejatinya Direktorat Jenderal (Ditjen) Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum (PU) telah mengatur terkait standar warna untuk infrastruktur, sarana, dan prasarana, terutama marka jalan dan struktur jembatan.
Baca juga: Lebih dari Sekadar Ruang Terbuka Hijau, Greenbelt PIK2 Hadirkan Pusat Edukasi Lingkungan Ramah Anak
Jembatan Prayan dulunya bernama Gejayan yang lokasinya berada di Depok, Kabupaten Sleman, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Saat namanya masih bernama Gejayan, jembatan ini dicat dengan warna merah. Namun, ketika berubah nama, warnanya pun ikut berubah menjadi hijau sebagai identitas daerah.
Baca juga: Kala Basuki Lempar Candaan Enggan Ajak SMI ke IKN jika Pakai Baju Pink
Namun, tidak hanya hijau, kuning pun juga menjadi salah satu ciri khas dari infrastruktur tersebut.
Proyek ini bernama resmi Rekonstruksi Jembatan Hijau 1 di Kecamatan Pangkalan Banteng, yang menandakan dominasi warna hijau sebagai identitas dan sarana mitigasi pascabanjir/bencana alam.
Meskipun spesifikasi teknis tidak menyebut secara eksplisit warna cat, nama proyek sendiri sudah menegaskan penggunaan identitas visual hijau.
Sebuah jembatan kecil pejalan kaki yang menghubungkan wilayah Tanah Abang dan Palmerah di Jakarta dicat dengan kombinasi pink–ungu pada pagar pembatasnya, hingga populer disebut “mirip rumah Barbie” oleh warga.
Warna mencolok ini dipilih untuk memberikan nuansa ceria dan aman, terutama bagi anak-anak sekolah yang sering melintasinya.
Baca juga: Bus Pink Transjakarta Kembali Hadir, Ini Rutenya
Jembatan yang berlokasi di Taliwang Barat, Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB) tersebut dicat ulang oleh warga.
Sehingga, jembatan desa tersebut memiliki motif cat berwarna pink atau merah jambu pada badan dan aspal jembatan.
Aksi ini dilakukan sebagai upaya artistik, beautifikasi lingkungan, dan kebersamaan komunitas bersama pemerintah daerah setempat.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini