Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KUR Perumahan, Sekadar Memberi Modal atau Solusi untuk Rakyat Miskin?

Kompas.com - 07/09/2025, 14:00 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

Belajar dari Singapura

Kritik Jehansyah ini menemukan konteksnya saat membandingkan dengan kebijakan perumahan di negara lain.

Singapura, misalnya, telah menjadikan kepemilikan rumah sebagai bagian tak terpisahkan dari identitas nasionalnya.

Baca juga: 2 September, Sosialisasi KUR Perumahan Perdana, Lokasi di Jawa Barat

Model yang dibangun oleh Housing & Development Board (HDB) di Singapura menunjukkan bahwa solusi perumahan rakyat harus dipimpin oleh pemerintah secara langsung.

Alih-alih hanya mengandalkan skema pembiayaan, pemerintah Singapura bertindak sebagai "pengembang" yang menyediakan beragam jenis hunian bersubsidi.

Melalui skema ini, warga Singapura, terutama keluarga pertama, bisa mendapatkan subsidi besar hingga Rp 230 juta untuk membeli rumah.

Bahkan, pemerintah Singapura juga memberikan prioritas khusus kepada kelompok-kelompok rentan seperti keluarga muda, keluarga dengan anak kecil, hingga lansia yang ingin tinggal dekat dengan anak-anaknya.

Tak hanya itu, mereka bahkan memiliki tim khusus yang membantu keluarga di rumah sewa untuk bisa memiliki rumah sendiri.

Beda Pendekatan, Beda Hasil

Perbedaan fundamental ini menunjukkan dua pendekatan yang kontras. Indonesia mencoba menyelesaikan masalah perumahan melalui jalur pembiayaan ala UMKM, dengan risiko program ini hanya akan menyentuh segmen yang sudah mapan.

Sebaliknya, Singapura menjadikan perumahan sebagai isu nasional yang dipimpin langsung oleh negara, fokus pada produksi hunian yang berkelanjutan dan terjangkau, serta memastikan distribusi yang adil kepada setiap lapisan masyarakat.

Baca juga: Sosialisasi Perdana KUR Perumahan Digelar 28 Agustus 2025 di Jakarta

Meskipun niat pemerintah untuk mengatasi backlog perumahan patut diapresiasi, pandangan kritis ini menjadi pengingat bahwa persoalan perumahan rakyat membutuhkan solusi yang lebih komprehensif.

Bukan sekadar menggelontorkan dana triliunan, melainkan sebuah strategi pembangunan kawasan yang matang dan berpihak kepada rakyat yang benar-benar membutuhkan.

Sebagaimana diketahui, sama seperti Indonesia, Singapura menghadapi tantangan berat: menyediakan hunian layak di lahan yang sangat terbatas sejak kemerdekaan.

Namun, alih-alih menyerah pada keterbatasan, negara ini mengubahnya menjadi sebuah cerita sukses.

Lebih dari satu juta unit hunian publik, yang dikelola oleh HDB, kini tersebar di 24 kawasan. Model inilah yang memastikan setiap warga Singapura punya tempat berteduh.

Baca juga: Menguak Paradoks KUR Perumahan

Lalu, apa rahasianya?

Halaman:
Baca tentang


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau