Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rumah dengan Harga di Bawah Rp 2 Miliar Mendominasi Transaksi

Kompas.com - 07/09/2025, 12:30 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Pasar perumahan tapak (landed housing) di Kawasan Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Bodetabek) menunjukkan tren yang unik.

Di tengah melambatnya pertumbuhan pasar secara keseluruhan, segmen harga di bawah Rp 2 miliar justru mendominasi transaksi penjualan.

Rinciannya, rumah dengan rentang harga Rp 600 juta-Rp 1,3 miliar di tempat teratas dengan angka 30 persen, dan rumah seharga Rp 1,3 miliar-Rp 2 miliar mencatat 25 persen transaksi.  

Sementara rumah-rumah menengah atas dengan harga Rp 2 miliar-Rp 3 miliar mencatat masing-masing 15 persen transaksi.

Baca juga: Tawaran Rumah Subsidi di Pulau Morotai, Dibanderol Rp 158 Juta

Adapun rumah di bawah Rp 600 juta meraup 15 persen transaksi.

Hal ini mengindikasikan bahwa pembeli di rentang harga ini memiliki stabilitas finansial yang lebih kuat dan tidak terlalu terpengaruh oleh gejolak ekonomi.

"Fenomena ini menunjukkan adanya kekuatan daya beli yang stabil pada segmen menengah, bahkan di tengah tantangan ekonomi global," uyar Head of Research JLL Yunus Karim, dikutip Kompas.com, Minggu (7/9/2025).

Peluang Baru

Yunus mengakui, pasar perumahan tapak di Bodetabek mengalami perlambatan di paruh pertama 2025.

Salah satu faktor utamanya adalah berakhirnya insentif PPN 100 persen pada 30 Juni 2025, yang sempat memicu lonjakan transaksi.

Baca juga: 5 Pilihan Rumah Impian di Ternate, Harga Mulai Rp 149 Juta

Meskipun demikian, sektor ini tetap menarik bagi pengembang. Buktinya, ada proyek kota mandiri (township) seluas lebih dari 1.000 hektar yang baru diluncurkan di Tangerang.

Di sisi lain, pengembang juga semakin gencar mengadopsi konsep keberlanjutan. Banyak proyek, mulai dari klaster hingga kota mandiri, kini mengantongi sertifikasi ramah lingkungan seperti EDGE, GBCI, Greenship, dan BCA Green Mark.

Selain itu, untuk menghabiskan unit-unit siap huni, pengembang memanfaatkan perpanjangan insentif PPN 100 persen dari pemerintah.

Baca juga: Rumah Subsidi Murah Rp 156 Juta di Kabupaten Kepulauan Selayar

Langkah strategis ini membantu menstimulasi penjualan dan mengurangi inventaris yang menumpuk.

Adapun jumlah peluncuran baru sepanjang Semester I-2025 tercatat sebanyak 3.000 unit, dengan total permintaan 3.000 unit.

"Sementara tingkat penjualan sekitar 88 persen," tuntas Yunus.

 

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau