Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

15 Bendungan Baru Kelar Sebelum 2029, Suplai Irigasi 184.515 Hektare

Kompas.com - 29/09/2025, 13:30 WIB
Muhdany Yusuf Laksono

Penulis

KOMPAS.com - Kementerian Pekerjaam Umum (PU) sedang menyelesaikan pembangunan 15 bendungan di sejumlah wilayah Indonesia untuk meningkatkan ketahanan air dan pangan secara nasional.

Pembangunan bendungan dilengkapi dengan pengembangan dan pengelolaan saluran irigasi yang bersumber langsung dari bendungan untuk menunjang produktivitas sentra-sentra pertanian.

Menteri PU Dody Hanggodo menegaskan pembangunan bendungan harus dibarengi pembangunan saluran konektivitas dan rehabilitasi jaringan irigasi.

"Dengan suplai irigasi yang terus berkelanjutan, harapannya air bisa mengalir ke sawah-sawah sehingga produktivitas petani juga meningkat, petani semakin sejahtera," katanya dilansir dari laman Kementerian PU, Senin (29/9/2025).

Baca juga: Bendungan Cijurey di Bogor Akan Bikin Panen Padi Melonjak 463 persen

Potensi Manfaat 15 Bendungan Baru

Kementerian PU saat ini tengah menyelesaikan 15 bendungan on going atau dalam tahap konstruksi yang ditargetkan tuntas sebelum 2029.

Selesainya 15 bendungan tersebut berpotensi memberikan layanan irigasi seluas 184.515 hektare, sehingga diharapkan luas tanam turut meningkat dari semula 277.775 ha menjadi 483.163 ha.

Ketersediaan air irigasi dari 15 bendungan on going ini diharapkan juga meningkatkan produktivitas panen dari 1.403.300 ton per hektare menjadi 2.343.289 ton per hektare.

Petani yang biasa mengandalkan suplai air dari tadah hujan dinilai dapat terpenuhi melalui air irigasi yang berkelanjutan, sehingga Indeks Pertanaman (IP) naik dari semula 150 persen menuju 262 persen dengan skala panen dari sekali setahun menjadi 2-3 kali dalam setahun.

Baca juga: Sulbar Bakal Punya Bendungan Pertamanya Tahun 2027

240 Bendungan Telah Dibangun

Sejak tahun 1902 hingga 2014, telah dibangun 187 bendungan. Kemudian periode 2015–2024 telah selesai 53 bendungan dengan pemanfaatan layanan irigasi tersebar di 67 Daerah Irigasi (DI).

67 DI yang dimaksud terdiri dari 7 DI melalui pembangunan saluran dari outlet bendungan ke sistem irigasinya seperti DI Baro Raya, DI Tugu Sistem, DI Tukul, DI Budong-Budong, DI Way Apu Sistem, DI Pidekso, dan DI Rababaka Kompleks (DI Tanju-DI Rababaka).

Kemudian pemanfaatan irigasi dari bendungan sisanya tersebar di 60 Daerah Irigasi melalui pembangunan/rehabilitasi/peningkatan lanjutan di dalam sistem irigasi, di antaranya DI Krueng Pase di Aceh, DI Bandar Sidoras di Sumut, DI Komering di Sumsel, DI Rentang di Jabar, DI Gondang di Jateng, DI Bendo di Jatim, DI Lolak Atas di Sulut, DI Gilireng di Sulsel, dan DI Rotiklot di Nusa Tenggara Timur.

Baca juga: Progres Terbaru Bendungan Manikin di NTT, Rampung Tahun 2028

Adapun keberadaan 53 bendungan selesai tersebut ditargetkan dapat menyuplai air irigasi hingga 310.170 hektare lahan pertanian.

Dengan integrasi pembangunan bendungan dan jaringan irigasi ini, Kementerian PU berharap petani tidak lagi bergantung pada tadah hujan.

Ketersediaan air yang tentu akan mendorong peningkatan intensitas tanam, dari luas tanam semula 502.403 hektare menjadi 798.263 hektare dengan rata-rata panen satu kali per tahun menjadi dua hingga tiga kali.

Selain itu, diharapkan dapat meningkatkan produktivitas pertanian dari 3.122.418 ton per tahun menjadi 4.789.582 ton per tahun.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau