JAKARTA, KOMPAS.com - Daerah Irigasi (DI) Delta Brantas di Kabupaten Sidoarjo, Provinsi Jawa Timur mengalami penurunan kinerja akibat kebocoran, sedimentasi, dan kerusakan struktur.
Maka dari itu, Kementerian Pekerjaan Umum (PU) melakukan rehabilitasi jaringan irigasi DI Delta Brantas agar distribusi air irigasi ke lahan pertanian dapat kembali efisien dan merata.
Menteri PU Dody Hanggodo menjelaskan, rehabilitasi jaringan irigasi dilakukan secara rutin dan merata di seluruh Indonesia, termasuk jaringan irigasi pada DI Delta Brantas di Sidoarjo.
Dody menambahkan, sesuai arahan Bapak Presiden, Kementerian PU terus melaksanakan rehabilitasi jaringan irigasi di seluruh wilayah.
Baca juga: Irigasi Air Tanah Gunungkidul, Petani Bisa Tanam Lebih dari Sekali Setahun
"Untuk yang menjadi kewenangan pusat, kita tangani melalui investasi nasional agar infrastruktur pertanian tetap terjaga dan produktivitas petani meningkat,” terangnya dikutip dari siaran pers, Selasa (6/10/2025).
Dia menambahkan, kini telah memasuki tahap pengeringan dan pengecoran lantai saluran.
Menurutnya, langkah tersebut penting untuk memastikan air tidak hilang akibat kebocoran sehingga debit dapat tersalurkan optimal ke lahan pertanian.
“Sebelum direhabilitasi, kondisi saluran ini sudah banyak kebocoran karena terakhir diperbaiki tahun 2016. Dengan rehabilitasi ini, kita pastikan saluran bisa kembali berfungsi maksimal agar lahan tetap berproduksi,” tambah dia.
Pekerjaan rehabilitasi ini akan mengoptimalisasi Saluran Sekunder DI Delta Brantas seluas 567,7 hektar dengan target tuntas Desember 2025.
Dengan rampungnya pekerjaan fisik rehabilitasi Delta Brantas, diharapkan efisiensi distribusi air meningkat, kehilangan air berkurang, serta mendukung peningkatan indeks pertanaman dan produktivitas hasil pertanian masyarakat Sidoarjo dan sekitarnya.
Baca juga: Rehabilitasi Jaringan Irigasi Tingal Rampung Desember 2025
Jaringan irigasi DI Delta Brantas memiliki total panjang saluran primer 82,38 kilometer dan saluran sekunder 269,55 kilometer untuk melayani area pertanian seluas 17.942 hektar di Kecamatan Krian, Prambon, Tarik, Balongbendo, dan Krembung melalui empat Saluran Sekunder (SS) Kemlaten, SS Krembung, SS Bokong, dan SS Lengkong.
Kegiatan rehabilitasi dilakukan oleh Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Brantas Direktorat Jenderal (Ditjen) Sumber Daya Air (SDA) Kementerian PU sejak 1 Agustus 2025 secara menyeluruh pada beberapa Saluran Sekunder di wilayah pelayanan DI Delta Brantas.
Pada SS Bokong, pekerjaan meliputi rehabilitasi saluran sepanjang 11,597 km, pembangunan 41 pintu air, 29 bangunan ukur, serta pemasangan 31 peilschaal, 31 papan eksploitasi, dan ditambah 25 unit (nomenklatur baru).
Selanjutnya SS Kemlaten dilakukan rehabilitasi sepanjang 5,642 km mencakup pembangunan 5 pintu air, 6 peilschaal, 6 papan eksploitasi, dan 6 nomenklatur baru.
Baca juga: Tampung Air Irigasi Dataran Tinggi Dieng, Dua Embung Beres Dibangun
Kemudian SS Lengkong, pekerjaan rehabilitasi mencakup perbaikan saluran sepanjang 6,228 kilometer dan SS Krembung, dilakukan rehabilitasi sepanjang 6,427 kilometer dengan pembangunan 16 pintu air dan sejumlah bangunan pelengkap.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang