JAKARTA, KOMPAS.com - Di tengah upaya pemerintah mendorong ketersediaan hunian layak bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR), Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP), Maruarar Sirait (Ara), menemukan sebuah contoh sukses di Sumatera Utara.
Mengawali kunjungan kerjanya, Ara didampingi Gubernur Sumut Bobby Nasution dan jajaran Pemda setempat meninjau langsung SMK Residence 2 di Lubuk Pakam, Deli Serdang, Selasa (7/10/2025).
Baca juga: 5 Rumah Murah di Kota Bengkulu, Mulai dari Rp120 Jutaan
Alih-alih menemukan kekurangan, Ara justru memuji kualitas perumahan subsidi ini dengan memberikan nilai tinggi, menjadikannya standar baru yang wajib ditiru pengembang lain.
Ara secara mendetail meninjau kondisi fisik dan fasilitas umum perumahan yang disebutnya sangat baik.
Perumahan ini dinilai ideal karena lokasinya yang strategis, hanya sekitar 15 menit dari Bandara Kualanamu.
Baca juga: Ternyata, 358 Daerah Belum Gratiskan PBG Rumah Subsidi
Namun, yang paling krusial adalah penilaiannya terhadap kualitas bangunan dan lingkungan:
"Jalannya lebar, tadi saya lihat airnya bagus, atapnya juga tinggi, saya cek sudah berapa kali hujan besar di sini, tapi kata penghuninya tidak banjir. Jadi saya kasih nilai 8," kata Ara.
Ara menegaskan, perumahan ini adalah contoh perumahan subsidi yang bagus dan menjadi bukti bahwa pengembang yang mengutamakan kepuasan pelanggan akan membangun kepercayaan dan reputasi.
Kunjungan ini juga menjadi ajang apresiasi dari Kementerian PKP kepada Pemerintah Daerah.
Ara memuji Pemda setempat karena telah menjalankan kebijakan mempermudah perizinan bagi pengembang perumahan bersubsidi, yaitu dengan menerapkan Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) dan Persetujuan Bangunan Gedung (PBG) secara gratis.
Kebijakan Pemda ini dinilai sangat membantu menumbuhkan pengembang berkualitas di daerah, yang pada akhirnya membuka lapangan pekerjaan lebih luas.
Baca juga: 5 Pilihan Rumah Murah di Kota Lhokseumawe, Berada di Jalur Utama
Komitmen pemerintah dan pengembang ini disambut baik oleh pasar.
Komisioner BP Tapera, Heru Pudyo Nugroho, mengungkapkan bahwa realisasi serapan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) secara nasional telah mencapai 196.960 unit dari alokasi 350.000 unit pada tahun 2025.
Khusus di Sumatera Utara, dari alokasi sebanyak 15.000 unit rumah subsidi, Gubernur Bobby Nasution melaporkan bahwa sekitar 8.000 unit sudah tersalurkan.
Angka serapan yang mencapai lebih dari 50 persen target ini menunjukkan tingginya kebutuhan dan antusiasme masyarakat Sumut terhadap hunian bersubsidi berkualitas.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang