Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

8 Penyebab Haid Tidak Teratur, Beberapa di Antaranya Ternyata Normal

Kompas.com - 10/08/2021, 16:01 WIB
Nadia Faradiba

Penulis

Sumber NHS

KOMPAS.com - Haid normal terjadi dalam siklus yang teratur. Namun terkadang, terdapat beberapa kondisi yang menyebabkan siklus hadi tidak teratur.

Siklus haid

Haid atau menstruasi normalnya terjadi setiap 28 sampai 35 hari sekali. Terkadang, siklusnya bisa lebih pendek atau lebih lama dari waktu ini.

Siklus haid merupakan bagian dari sistem reproduksi wanita. Hal ini menandai siklus masa subur, peningkatan hormon-hormon reproduksi, dan diakhiri ketika sel telur tidak dibuahi yang ditandai dengan luruhnya dinding rahim.

Jika haid terjadi tidak teratur, ini mungkin membuat orang yang sedang mencoba hamil sedikit kesulitan. Akan lebih sulit memprediksi masa subur untuk meningkatkan kemungkinan hamil.

Baca juga: 3 Jenis Makanan yang Bisa Membantu Redakan Nyeri Haid

Penyebab haid tidak teratur

Dilansir dari National Health Service United Kingdom, berikut beberapa penyebab haid tidak teratur:

  • Pubertas. Pertama kali seorang remaja putri mengalami menstruasi, adalah hal yang wajar jika mengalami siklus menstruasi yang tidak teratur. Ini bisa terjadi 1 hingga 3 tahun sejak pertama kali mendapatkan menstruasi. Hal ini disebabkan tubuh masih beradaptasi dengan perubahan hormon di dalam tubuh.
  • Tanda-tanda menopause. Biasanya fase ini dimulai pada usia 45 hingga 55 tahun.
  • Penggunaan KB hormonal. Contoh KB hormonal adalah pil dan suntik. Keduanya membuat perubahan hormon dalam tubuh.
  • Kenaikan atau penurunan berat badan yang drastis
  • Olahraga berlebihan
  • Ibu menyusui
  • Stres
  • Kondisi medis juga bisa menyebabkan siklus haid tidak teratur, contohnya polycystic ovary syndrome (PCOS), gangguan tiroid, atau polip rahim.

Baca juga: Halo Prof! Apa Penyebab Haid Tidak Teratur dan Berlangsung Lama?

Perawatan

Ada beberapa perawatan yang bisa dilakukan untuk mengembalikan siklus agar normal kembali. Namun, semuanya bergantung pada penyebab di tiap orang.

Jika penyebabnya adalah KB hormonal, dokter mungkin merekomendasikan tipe KB yang lain. Selain itu, KB hormonal bahkan bisa juga diberikan pada beberapa kasus sebagai terapi hormon. Pil KB mengandung hormon estrogen yang bisa memicu menstruasi.

Jika penyebabnya berkaitan dengan berat badan, stres, dan olahraga, dokter akan menyarankan untuk menyesuaikan gaya hidup yang lebih sehat. Seperti memakan makanan yang lebih sehat dan olahraga teratur secukupnya.

Baca juga: Jangan Abaikan Nyeri Haid, Bisa Jadi Gejala Endometriosis

Kapan ke dokter

Sesuai pembahasan di atas, ada beberapa kondisi yang normal jika terjadi siklus yang tidak teratur. Namun, sebaiknya Anda mengunjungi dokter jika hal-hal ini terjadi kepada Anda:

  • Berusia kurang dari 45 tahun dan tiba-tiba menjadi tidak teratur
  • Mengalami jarak antara menstruasi kurang dari 21 hari
  • Menstruasi terjadi lebih dari 7 hari
  • Siklus haid tidak teratur dan sedang mencoba untuk hamil.

 

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang



Terkini Lainnya
Supermoon Beaver 5 November Jadi Bulan Purnama Paling Dekat Bumi Sejak 2019
Supermoon Beaver 5 November Jadi Bulan Purnama Paling Dekat Bumi Sejak 2019
Fenomena
Penampakan Jika Seluruh Es Antartika Mencair, Ada Jurang dan Pegunungan
Penampakan Jika Seluruh Es Antartika Mencair, Ada Jurang dan Pegunungan
Oh Begitu
BMKG Konfirmasi 43,8 Persen Wilayah Indonesia Masuk Musim Hujan, Kenali Potensi Cuaca Ekstrem
BMKG Konfirmasi 43,8 Persen Wilayah Indonesia Masuk Musim Hujan, Kenali Potensi Cuaca Ekstrem
Fenomena
Berusia 6 Juta Tahun, Sampel Udara Tertua di Bumi Ditemukan di Es Antartika
Berusia 6 Juta Tahun, Sampel Udara Tertua di Bumi Ditemukan di Es Antartika
Fenomena
Alarm dari Laut: Lumba-Lumba Kena Alzheimer Gegara Limbah Manusia, Ini Bukti Ilmiahnya
Alarm dari Laut: Lumba-Lumba Kena Alzheimer Gegara Limbah Manusia, Ini Bukti Ilmiahnya
Oh Begitu
Teleskop James Webb Bongkar Rahasia Komet 3I/ATLAS: Diselimuti Kerak Radiasi Kosmis Miliaran Tahun
Teleskop James Webb Bongkar Rahasia Komet 3I/ATLAS: Diselimuti Kerak Radiasi Kosmis Miliaran Tahun
Fenomena
Identik dengan Halloween, Labu Ternyata Bisa Simpan Bahan Kimia Beracun
Identik dengan Halloween, Labu Ternyata Bisa Simpan Bahan Kimia Beracun
Oh Begitu
Fosil Badak Salju dari Kutub Utara Ungkap Jembatan Darat Atlantik Kuno
Fosil Badak Salju dari Kutub Utara Ungkap Jembatan Darat Atlantik Kuno
Oh Begitu
Nebula Kelelawar Hantu: ‘Tamu’ Kosmik yang Muncul di Langit Halloween
Nebula Kelelawar Hantu: ‘Tamu’ Kosmik yang Muncul di Langit Halloween
Fenomena
Supermoon Emas November 2025: Purnama Terbesar Sepanjang Tahun
Supermoon Emas November 2025: Purnama Terbesar Sepanjang Tahun
Oh Begitu
Gempa M 5,1 Guncang Laut Sarmi Papua, Tidak Berpotensi Tsunami
Gempa M 5,1 Guncang Laut Sarmi Papua, Tidak Berpotensi Tsunami
Fenomena
Anjing-Anjing Menjadi Biru di Zona Chernobyl, Apa yang Terjadi?
Anjing-Anjing Menjadi Biru di Zona Chernobyl, Apa yang Terjadi?
Oh Begitu
Rahasia Kodok yang Bisa Berubah Jadi Kuning Neon dalam Dua Hari
Rahasia Kodok yang Bisa Berubah Jadi Kuning Neon dalam Dua Hari
Oh Begitu
77 Kerangka Kristen Awal Ditemukan di Situs Gereja Tertua Aarhus Denmark, Berusia Sekitar 900 Tahun
77 Kerangka Kristen Awal Ditemukan di Situs Gereja Tertua Aarhus Denmark, Berusia Sekitar 900 Tahun
Oh Begitu
Sejarah Halloween dan Día de Muertos, Lahir dari Perkawinan Budaya Kematian Celtic dan Aztec
Sejarah Halloween dan Día de Muertos, Lahir dari Perkawinan Budaya Kematian Celtic dan Aztec
Oh Begitu
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau