Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Wamenkop: Kopdes Merah Putih Bisa Dukung Program MBG, 80 Titik Disiapkan

KOMPAS.com - Pemerintah berencana untuk menjadikan Koperasi Desa/Kelurahan (Kopdes/Kel) Merah Putih pendukung program Makan Bergizi Gratis (MBG). 

Wakil Menteri Koperasi (Wamenkop) Farida Farichah menegaskan peran strategis Kopdes dalam menyukseskan program MBG di seluruh Indonesia.

Dalam kunjungan kerja ke Kabupaten Buru, Maluku, Minggu (1/11), Farida menyebut koperasi dapat menjadi pelaksana utama dalam penyediaan makanan bergizi bagi pelajar, santri, dan masyarakat desa.

Lantas, bagaimana Kopdes Merah Putih dapat mendukung MBG? 

Kopdes jadi pelaksana utama progam

Farida menjelaskan koperasi desa akan berperan langsung dalam pelaksanaan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG).

"Koperasi Desa bisa sebagai pelaksana Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG). Bahkan, koperasi yang sudah eksisting seperti koperasi nelayan dan koperasi perempuan atau ibu-ibu PKK, bisa mendirikan dapur MBG," kata Wamenkop dalam keterangan yang diterima Kompas.com, Sabtu (1/11/2025). 

Selain sebagai pelaksana, koperasi juga dapat menjadi penyedia bahan baku pangan bagi dapur MBG di wilayah masing-masing. 

"Harus segera dikonsolidasikan untuk bermitra bagi calon dapur yang akan dibangun, agar program MBG bisa berjalan," terangnya. 

Groundbreaking Kopdes di Buru jadi langkah awal

Kabupaten Buru menjadi salah satu daerah pertama yang memulai pembangunan fasilitas Kopdes Merah Putih untuk mendukung program MBG.

Dua koperasi di wilayah tersebut telah melakukan groundbreaking atau peletakan batu pertama. 

Hal ini menandai dimulainya pembangunan dapur, gudang, dan gerai koperasi yang akan berfungsi sebagai pusat pengolahan dan distribusi bahan pangan bergizi.

"Sudah ada dua Kopdes Merah Putih di Buru yang sudah melakukan groundbreaking, dan menyusul 82 titik lagi," papar Farida. 

Langkah ini juga menjadi implementasi langsung Instruksi Presiden Nomor 17 Tahun 2025 tentang Percepatan Pembangunan Fisik Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih.

Instruksi menargetkan percepatan pembangunan koperasi di seluruh Indonesia, termasuk di daerah kepulauan seperti Buru.

Wamenkop menekankan pentingnya pembangunan fasilitas fisik agar koperasi dapat berfungsi optimal sebagai pelaksana SPPG sekaligus motor ekonomi desa.

80 ribu titik Kopdes disiapkan

Farida mengungkap, pemerintah saat ini menyiapkan lebih dari 80 ribu titik gerai, gudang, dan sarana pendukung lainnya dari Kopdes Merah Putih di berbagai daerah.

"Tujuan Kopdes Merah Putih adalah menjadi pusat ekonomi masyarakat desa di seluruh Indonesia," ucap Wamenkop.

Menurutnya, pemerataan pembangunan menjadi prioritas, terutama bagi daerah kepulauan yang selama ini belum memiliki dapur MBG. 

"Di sini, di Kabupaten Buru, tidak ada dapur MBG. Ini perlu menjadi prioritas untuk dibangun dapur agar siswa, pelajar, dan santri di Buru bisa merasakan program yang sama dengan daerah lain," kata Wamenkop Farida.

Ia memastikan jajaran Kementerian Koperasi dan UKM akan turun langsung untuk memastikan percepatan pembangunan Kopdes Merah Putih di wilayah-wilayah yang memiliki keterbatasan akses. 

"Maka, saya ingin memastikan di daerah-daerah kepulauan itu juga menjadi prioritas dari program pembangunan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih," ujarnya. 

Menkop dorong kolaborasi program 

Farida meminta Dinas Koperasi Kabupaten Buru mengawal pelaksanaan dua program strategis tersebut agar berjalan efektif.

"Kita harus gotong royong dalam mendirikan SPPG di Buru, serta ada kerja sama dengan dinas terkait," tegasnya.

Bupati Buru Ikram Umasugi menilai program makan bergizi gratis dapat menjadi potensi kerja sama pengembangan koperasi dan UMKM lokal.

"Dengan demikian, program makan bergizi gratis tidak hanya memberikan manfaat bagi peningkatan gizi masyarakat, tetapi juga memberikan dampak positif bagi perekonomian daerah," jelas Ikram. 

https://www.kompas.com/tren/read/2025/11/02/100000665/wamenkop--kopdes-merah-putih-bisa-dukung-program-mbg-80-titik-disiapkan

Terkini Lainnya

Balita di China Meninggal Tersedak Boba Saat Bermain Trampolin
Balita di China Meninggal Tersedak Boba Saat Bermain Trampolin
Tren
Puasa Ayyamul Bidh November 2025 Mulai Besok, Ini Jadwal Lengkap dengan Niat dan Keutamaannya
Puasa Ayyamul Bidh November 2025 Mulai Besok, Ini Jadwal Lengkap dengan Niat dan Keutamaannya
Tren
Daftar 25 Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama 2026, Ada 5 Long Weekend
Daftar 25 Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama 2026, Ada 5 Long Weekend
Tren
Anak Kembar Identik Tenyata Tak Punya IQ Sama, Ini Penjelasan Studi
Anak Kembar Identik Tenyata Tak Punya IQ Sama, Ini Penjelasan Studi
Tren
7 Fakta di Balik Vidi Aldiano Hiatus, Rehat Perdana sejak 2014 dan Siapkan Album Baru
7 Fakta di Balik Vidi Aldiano Hiatus, Rehat Perdana sejak 2014 dan Siapkan Album Baru
Tren
Dark Jokes Ternyata Cermin Kecerdasan dan Ketenangan Emosi, Ini Penjelasan Ilmuwan
Dark Jokes Ternyata Cermin Kecerdasan dan Ketenangan Emosi, Ini Penjelasan Ilmuwan
Tren
PB XIII Mangkat: Ini Rute Kirab, Aturan bagi Pelayat, dan Makna Pemakaman di Imogiri
PB XIII Mangkat: Ini Rute Kirab, Aturan bagi Pelayat, dan Makna Pemakaman di Imogiri
Tren
10 Negara Paling Menyatu dengan Alam, Ada Indonesia?
10 Negara Paling Menyatu dengan Alam, Ada Indonesia?
Tren
Ramai soal Peserta TKA Bisa Live TikTok Saat Ujian, Ini Penjelasan Kemendikdasmen
Ramai soal Peserta TKA Bisa Live TikTok Saat Ujian, Ini Penjelasan Kemendikdasmen
Tren
Beli Tiket Kereta Lokal tapi Tak Dapat Kursi, Bolehkah Duduk di 1A/B dan 24A/B?
Beli Tiket Kereta Lokal tapi Tak Dapat Kursi, Bolehkah Duduk di 1A/B dan 24A/B?
Tren
10 Karakter Seseorang yang Tersirat dari Caranya Memesan Kopi
10 Karakter Seseorang yang Tersirat dari Caranya Memesan Kopi
Tren
Kisah Bayi '7-Eleven' yang Lahir pada 7/11 Pukul 7.11 Malam, Berat 7 Pon 11 Ons, dan Dapat Dana Kuliah 7.111 Dollar AS
Kisah Bayi "7-Eleven" yang Lahir pada 7/11 Pukul 7.11 Malam, Berat 7 Pon 11 Ons, dan Dapat Dana Kuliah 7.111 Dollar AS
Tren
Setelah Cabut Gelar Pangeran, Raja Charles III Kini Berupaya Hapus Gelar Militer Andrew
Setelah Cabut Gelar Pangeran, Raja Charles III Kini Berupaya Hapus Gelar Militer Andrew
Tren
Ilmuwan Temukan Medan Magnet Bumi Pernah Kacau 500 Juta Tahun Lalu, Apa yang Terjadi?
Ilmuwan Temukan Medan Magnet Bumi Pernah Kacau 500 Juta Tahun Lalu, Apa yang Terjadi?
Tren
Ada Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Ini Alasan 5 Anggota DPR Nonaktif Dilaporkan ke MKD
Ada Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Ini Alasan 5 Anggota DPR Nonaktif Dilaporkan ke MKD
Tren
Bagikan artikel ini melalui
Oke