KOMPAS.com - Sebuah penelitian terbaru yang diterbitkan di Scientific Reports mengungkap bahwa mikroplastik yang berasal dari kemasan makanan dapat memicu perubahan berbahaya pada sel pembuluh darah.
Temuan ini mengindikasikan peningkatan risiko penyakit jantung akibat paparan partikel plastik dalam kehidupan sehari-hari.
Diketahui, paparan mikroplastik bisa masuk ke tubuh manusia melalui jalur oral dan pernapasan. Lewat makanan dan minuman yang kita konsumsi, atau udara yang kita hirup waktu demi waktu.
Baca juga: Studi Terbaru: Otak Lebik Banyak Kandung Mikroplastik Dibanding Organ Lain, Apa Bahayanya?
Dilansir dari Medical News Sciences, Senin (10/2/2025), baru-baru ini ilmuwan menemukan mikroplastik dalam arteri pasien yang menjalani operasi, yang mengindikasikan keterkaitan antara polusi plastik dan kondisi seperti aterosklerosis.
Aterosklerosis adalah penyakit yang disebabkan oleh penumpukan plak lemak di dalam dinding arteri, sehingga menyempitkan dan menghambat aliran darah.
Penelitian ini berfokus pada bagaimana mikroplastik, terutama yang mengalami degradasi oleh Matahari dan paparan lingkungan, dapat memengaruhi sel otot polos pembuluh darah.
Sel ini memiliki peran penting dalam menjaga kesehatan arteri dan sistem kardiovaskular.
Para peneliti meneliti sel otot polos arteri koroner manusia (HCASMC) yang terpapar polietilena dan polistirena, dua jenis plastik yang umum ditemukan dalam wadah kemasan makanan.
Mikroplastik diuji dalam kondisi "awal" maupun setelah mengalami degradasi buatan guna mensimulasikan efek lingkungan.
Dalam penelitian ini, ilmuwan melakukan berbagai pengujian, termasuk:
Baca juga: Makanan Sehari-hari yang Berisiko Mengandung Mikroplastik, Apa Saja?
Dari percobaan dan metode yang digunakan di atas, diperoleh hasil bahwa paparan mikroplastik menunjukkan dampak signifikan terhadap kesehatan pembuluh darah, seperti:
Sel yang terpapar mikroplastik mengalami penurunan kelangsungan hidup, terutama akibat polistirena yang telah mengalami degradasi.
Kadar protein p53 dan BMF meningkat, menandakan adanya stres oksidatif yang dapat memicu kematian sel.
Baca juga: Benarkah Semakin Banyak Anak Sakit akibat Mikroplastik? Ini Faktanya Menurut Ilmuwan
Uji migrasi menunjukkan bahwa sel yang terpapar mikroplastik cenderung bergerak lebih aktif, suatu proses yang berhubungan dengan aterosklerosis.
Analisis imunofluoresensi menunjukkan peningkatan kadar galectin-3 dan RUNX-2 yang mengindikasikan peradangan dan kalsifikasi pembuluh darah.
Mikroplastik memicu reaksi inflamasi, yang merupakan faktor utama dalam perkembangan penyakit kardiovaskular.
Baca juga: Bagaimana Cara Menghindari Cemaran Mikroplastik dari Teh Celup?
Penelitian ini memberikan bukti kuat bahwa mikroplastik tidak hanya mencemari lingkungan tetapi juga berpotensi menjadi ancaman serius bagi kesehatan manusia.
Paparan partikel plastik dari kemasan makanan dapat menyebabkan perubahan berbahaya pada sel pembuluh darah, yang meningkatkan risiko aterosklerosis dan penyakit jantung lainnya.
Dengan meningkatnya polusi plastik, upaya untuk memahami dan mengurangi dampaknya terhadap kesehatan harus menjadi prioritas bagi peneliti, pemerintah, serta masyarakat luas.
Baca juga: Ilmuwan: Mikroplastik di Udara Berkaitan dengan Munculnya Kanker Usus Besar dan Paru
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini