Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Fakta Kecurangan SPBU Sentul Bogor yang Kurangi Takaran BBM

Kompas.com - 20/03/2025, 15:00 WIB
Retia Kartika Dewi,
Ahmad Naufal Dzulfaroh

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kementerian Perdagangan (Kemendag) bersama Badan Reserse Kriminal Polri (Bareskrim) menyegel SPBU 34.167.12 di Sentul, Bogor, Jawa Barat pada Rabu (19/3/2025).

Penyegelan dilakukan setelah ditemukan bukti bahwa pengelola SPBU mengurangi takaran bensin dengan memasang alat tambahan pada mesin pompa ukur BBM.

Alat tambahan itu dapat memengaruhi hasil pengukuran saat konsumen mengisi BBM jenis Pertalite dan Pertamax.

Direktur Tindak Pidana Tertentu (Dirtipidter) Bareskrim Polri Brigjen Nunung mengatakan, dari hasil penyelidikan, tim telah mengantongi bukti bahwa pengawas SPBU, Husni Zainun Arun menjadi calon tersangka.

Berikut fakta-fakta terkait kasus kecurangan di SPBU Sentul.

Baca juga: Warganet Soroti SPBU Swasta Kebanyakan di Jabodetabek, Jabar, dan Jatim, Apa Alasannya?

1. Alat berjenis kabel data

Dilansir dari Kompas.com, Rabu (19/3/2025), Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso mengatakan, alat tambahan yang digunakan untuk melakukan tindak kecurangan takaran BBM berjenis kabel data.

"Modus operandi yang dilakukan oleh SPBU ini, memasang kabel tambahan berjenis kabel data, yang terpasang di dalam blok kabel arus di bawah dispenser yang tersambung pada panel listrik dan pada seperangkat modul yang terdiri dari satu buah mini smart switch," ujar Budi.

Ia menjelaskan, alat tambahan ini berbentuk seperti remote, yang terhubung melalui telepon genggam. 

Saat diaktifkan, alat itu secara otomatis akan terhubung dengan sakelar pintar mini.

"Melalui telepon genggam, pengawas SPBU dapat menyalakan dan memfungsikan alat tambahan, sehingga memengaruhi penakaran," sambung Budi.

Baca juga: Beredar Video Pertamax dari SPBU Banjarsari Solo Tercampur Air, Pertamina Membantah

2. Takaran bensin berkurang 4 persen

Mendag Budi menyampaikan, alat tambahan itu diperkirakan dapat mengurangi sebanyak 4 persen dari bensin yang diterima pelanggan Pertamina.

"Jadi, takaran bensin itu rata-rata berkurang (dikurangi) 4 persen setiap 20 liter dan itu berkurang 750ml, sehingga konsumen atau masyarakat dirugikan," kata Budi.

Dari praktik kecurangan tersebut, pengelola SPBU diperkirakan bisa meraup keuntungan hingga Rp 3,4 miliar per tahun.

Baca juga: Kronologi Isi Pertamax Campur Air Bikin HRV Mogok di Solo, SPBU Minta Video Dihapus

3. Empat mesin pompa terpasang disegel

Dalam sidak bersama Bareskrim Polri, Brigjen, dan Pertamina serta Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kabupaten Bogor, pihaknya memeriksa dispenser atau mesin SPBU satu per satu dan melakukan tera ulang.

Hasilnya, sebanyak empat mesin pompa bensin atau dispenser SPBU Sentul terbukti telah dimodifikasi dengan remote control dan saklar otomatis.

Halaman:


Terkini Lainnya
[POPULER TREN] Isu PHK Karyawan PT Gudang Garam | Tarif Listrik Pascabayar 8-14 September
[POPULER TREN] Isu PHK Karyawan PT Gudang Garam | Tarif Listrik Pascabayar 8-14 September
Tren
Ada Fenomena Epsilon Perseid pada 9 September 2025, Apa Itu?
Ada Fenomena Epsilon Perseid pada 9 September 2025, Apa Itu?
Tren
Reshuffle Kabinet Prabowo, Siapa Menteri yang Diganti dan Belum Ada Pengganti?
Reshuffle Kabinet Prabowo, Siapa Menteri yang Diganti dan Belum Ada Pengganti?
Tren
Lansia 72 Tahun Kritis Usai Diserang Beruang di AS, Kasus Pertama Sejak 1850
Lansia 72 Tahun Kritis Usai Diserang Beruang di AS, Kasus Pertama Sejak 1850
Tren
Arkeolog Temukan Setumpuk Koin Emas Dalam Pot, Diduga Milik Tentara Bayaran
Arkeolog Temukan Setumpuk Koin Emas Dalam Pot, Diduga Milik Tentara Bayaran
Tren
Studi Ungkap Duduk Lebih Dari 5 Menit di Toilet Tingkatkan Risiko Wasir
Studi Ungkap Duduk Lebih Dari 5 Menit di Toilet Tingkatkan Risiko Wasir
Tren
Daftar Harta Mukhtarudin, Menteri P2MI Baru Hasil Reshuffle Hari Ini
Daftar Harta Mukhtarudin, Menteri P2MI Baru Hasil Reshuffle Hari Ini
Tren
Kronologi Kreator Konten di Bogor Diteror Kepala Babi, Kerap Unggah Video Edukasi soal Aksi Demonstrasi
Kronologi Kreator Konten di Bogor Diteror Kepala Babi, Kerap Unggah Video Edukasi soal Aksi Demonstrasi
Tren
Daftar Kekayaan Purbaya Yudhi Sadewa, Menkeu Baru yang Gantikan Sri Mulyani
Daftar Kekayaan Purbaya Yudhi Sadewa, Menkeu Baru yang Gantikan Sri Mulyani
Tren
Head to Head Indonesia U23 Vs Korea Selatan U23 Jelang Kualifikasi Piala Asia U23 2026
Head to Head Indonesia U23 Vs Korea Selatan U23 Jelang Kualifikasi Piala Asia U23 2026
Tren
Tanda-tanda Seseorang Perlu Segera Pergi ke Psikolog
Tanda-tanda Seseorang Perlu Segera Pergi ke Psikolog
Tren
Ekonom Jelaskan Alasan IHSG Anjlok karena Reshuffle Kabinet, Terkait Sri Mulyani?
Ekonom Jelaskan Alasan IHSG Anjlok karena Reshuffle Kabinet, Terkait Sri Mulyani?
Tren
Kena Reshuffle Kabinet Hari Ini, Berikut Karier Budi Arie Setiadi
Kena Reshuffle Kabinet Hari Ini, Berikut Karier Budi Arie Setiadi
Tren
Alasan Menpora Pengganti Dito Ariotedjo Belum Dilantik pada Reshuffle Hari Ini
Alasan Menpora Pengganti Dito Ariotedjo Belum Dilantik pada Reshuffle Hari Ini
Tren
Profil Ferry Juliantono, Menteri Koperasi Baru Pengganti Budi Arie
Profil Ferry Juliantono, Menteri Koperasi Baru Pengganti Budi Arie
Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau