Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Vape sebagai Alternatif Berhenti Merokok: Apakah Memang Lebih Aman?

Kompas.com - 14/04/2025, 22:15 WIB
Ria Apriani Kusumastuti

Penulis

KOMPAS.com – Vape, yang semakin populer di kalangan generasi muda sebagai alternatif untuk berhenti merokok, ternyata tidak sepenuhnya bebas risiko bagi kesehatan.

Menurut Dr. Santi, Health Management Specialist Corporate HR Kompas Gramedia, fenomena vape masih dalam tahap penelitian yang berkelanjutan.

"Vape adalah produk yang relatif baru. Penelitian mengenai dampaknya masih terus berjalan," ungkapnya dalam keterangan yang diterima Kompas.com, Senin (14/4/2025).

Meski dianggap sebagai alternatif yang lebih aman, sejumlah penelitian menunjukkan bahwa vape tetap memiliki potensi menimbulkan risiko kesehatan, terutama dalam penggunaan jangka panjang.

Baca juga: Lebih Berbahaya Apa Vape atau Rokok? Ini Faktanya...

Vape bukan tanpa risiko kesehatan

Meskipun rokok elektronik tidak mengandung tar seperti rokok biasa, Dr. Santi mengingatkan bahwa vape tetap membawa risiko yang perlu diperhatikan.

Cairan vape (e-liquid) mengandung berbagai bahan kimia, termasuk nikotin, gliserin, propilen glikol, dan bahan berbahaya lainnya seperti formaldehida, asetaldehida, serta logam berat seperti timah dan nikel.

Di dalam Jurnal Circulation (2014), salah satu zat yang berisiko tinggi adalah diacetyl, yang dapat menyebabkan kerusakan saluran pernapasan, kondisi yang dikenal dengan sebutan popcorn lung atau bronchiolitis obliterans, yang berakibat permanen pada saluran pernapasan.

Selain itu, bahan perasa yang digunakan dalam cairan vape juga berpotensi merusak paru-paru jika terhirup dalam jangka waktu lama.

Meski vape tidak mengandung lebih dari 7.000 bahan kimia seperti pada rokok konvensional, namun risiko yang ditimbulkan tetap ada.

Baca juga: Kemenkes Tegaskan Rokok Elektronik Bukan Solusi Berhenti Merokok

Berhenti merokok sepenuhnya adalah pilihan terbaik

Meskipun vape dapat membantu sebagian orang untuk mengurangi konsumsi rokok, cara terbaik untuk melindungi kesehatan adalah dengan berhenti merokok secara total.

Menurutnya, bagi para perokok yang berusaha berhenti, mencari bantuan dari layanan kesehatan yang khusus menangani masalah berhenti merokok adalah langkah yang tepat.

Bagi generasi muda yang sering terjebak dalam tren penggunaan vape, penting untuk lebih bijak dalam memilih cara yang paling efektif dan aman dalam berhenti merokok.

Mengingat bahaya kesehatan yang tetap ada meski menggunakan vape, berhenti merokok sepenuhnya adalah langkah yang paling bijaksana.

Oleh karena itu, dukungan dari layanan kesehatan untuk berhenti merokok secara menyeluruh tetap menjadi pilihan yang paling aman dan efektif.

Baca juga: Kebijakan Kenaikan Harga Rokok Diharapkan Mencegah Perokok Muda

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang



Terkini Lainnya
Daftar 25 Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama 2026, Ada 5 Long Weekend
Daftar 25 Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama 2026, Ada 5 Long Weekend
Tren
Anak Kembar Identik Tenyata Tak Punya IQ Sama, Ini Penjelasan Studi
Anak Kembar Identik Tenyata Tak Punya IQ Sama, Ini Penjelasan Studi
Tren
7 Fakta di Balik Vidi Aldiano Hiatus, Rehat Perdana sejak 2014 dan Siapkan Album Baru
7 Fakta di Balik Vidi Aldiano Hiatus, Rehat Perdana sejak 2014 dan Siapkan Album Baru
Tren
Dark Jokes Ternyata Cermin Kecerdasan dan Ketenangan Emosi, Ini Penjelasan Ilmuwan
Dark Jokes Ternyata Cermin Kecerdasan dan Ketenangan Emosi, Ini Penjelasan Ilmuwan
Tren
PB XIII Mangkat: Ini Rute Kirab, Aturan bagi Pelayat, dan Makna Pemakaman di Imogiri
PB XIII Mangkat: Ini Rute Kirab, Aturan bagi Pelayat, dan Makna Pemakaman di Imogiri
Tren
10 Negara Paling Menyatu dengan Alam, Ada Indonesia?
10 Negara Paling Menyatu dengan Alam, Ada Indonesia?
Tren
Ramai soal Peserta TKA Bisa Live TikTok Saat Ujian, Ini Penjelasan Kemendikdasmen
Ramai soal Peserta TKA Bisa Live TikTok Saat Ujian, Ini Penjelasan Kemendikdasmen
Tren
Beli Tiket Kereta Lokal tapi Tak Dapat Kursi, Bolehkah Duduk di 1A/B dan 24A/B?
Beli Tiket Kereta Lokal tapi Tak Dapat Kursi, Bolehkah Duduk di 1A/B dan 24A/B?
Tren
10 Karakter Seseorang yang Tersirat dari Caranya Memesan Kopi
10 Karakter Seseorang yang Tersirat dari Caranya Memesan Kopi
Tren
Kisah Bayi '7-Eleven' yang Lahir pada 7/11 Pukul 7.11 Malam, Berat 7 Pon 11 Ons, dan Dapat Dana Kuliah 7.111 Dollar AS
Kisah Bayi "7-Eleven" yang Lahir pada 7/11 Pukul 7.11 Malam, Berat 7 Pon 11 Ons, dan Dapat Dana Kuliah 7.111 Dollar AS
Tren
Setelah Gelar Pangeran Dicabut, Raja Charles III Kini Berupaya Hapus Gelar Militer Terakhir Andrew
Setelah Gelar Pangeran Dicabut, Raja Charles III Kini Berupaya Hapus Gelar Militer Terakhir Andrew
Tren
Ilmuwan Temukan Medan Magnet Bumi Pernah Kacau 500 Juta Tahun Lalu, Apa yang Terjadi?
Ilmuwan Temukan Medan Magnet Bumi Pernah Kacau 500 Juta Tahun Lalu, Apa yang Terjadi?
Tren
Ada Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Ini Alasan 5 Anggota DPR Nonaktif Dilaporkan ke MKD
Ada Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Ini Alasan 5 Anggota DPR Nonaktif Dilaporkan ke MKD
Tren
Cara Menyaksikan Fenomena Supermoon Emas 5 November 2025
Cara Menyaksikan Fenomena Supermoon Emas 5 November 2025
Tren
BPOM Pastikan Obat Atorvastatin yang Ditarik di AS Tak Beredar di Indonesia
BPOM Pastikan Obat Atorvastatin yang Ditarik di AS Tak Beredar di Indonesia
Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau