Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Japan Air Lines 123 Tahun 1985: Tahu Pesawat Akan Jatuh, Penumpang Tinggalkan Surat Perpisahan, 520 Orang Tewas

Kompas.com - 12/05/2025, 19:00 WIB
Aditya Priyatna Darmawan,
Irawan Sapto Adhi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Japan Air Lines 123 jatuh di wilayah pegunungan Prefektur Gunma, Jepang pada 12 Agustus 1985, menyebabkan 520 dari 524 orang di dalam pesawat meninggal.

Saat itu, Japan Air Lines 123 tengah melayani penerbangan Bandara Haneda, Tokyo menuju Bandara Itami, Osaka, Jepang.

Mengetahui Boeing 747 yang ditumpangi bakal mengalami kecelakaan, sejumlah penumpang menyempatkan untuk menulis surat perpisahan.

Dikutip dari BBC (18/8/2015), Japan Air Lines (atau Japan Airlines) membuka museum yang didedikasikan untuk insiden memilukan tersebut pada bulan April 2006.

Museum ini berisi surat-surat yang ditulis oleh para penumpang kepada orang-orang terkasih, puing-puing pesawat, dan perpustakaan keselamatan penerbangan.

Sebagai bentuk penghormatan dan pengingat terhadap peristiwa itu, semua staf maskapai diwajibkan pernah mengunjungi museum tersebut.

Lantas, bagaimana ceritanya?

Baca juga: Kisah Penerbangan Saudia 163: Saat Pintu Dibuka di Bandara, 301 Penumpang Ditemukan Sudah Tewas

Kronologi tragedi Japan Air Lines 123

Profesor investigasi keselamatan dan kecelakaan di Cranfield University, Graham Braithwaite, pada 2015 lalu menceritakan kronologi tragedi Japan Air Lines 123.

Kronologi bermula ketika Japan Air Lines 123 yang membawa total 524 orang di dalam pesawat lepas landas dari Tokyo.

Namun, ketika terbang dalam perjalannya menuju Osaka, pesawat dengan empat mesin jet itu mengalami permasalahan.

Saat itu, sekat kedap udara antara kabin dan ekor pesawat robek yang memicu perubahan tekanan meniup stabilisator vertikal atau sirip ekor.

Hal tersebut juga menghancurkan sistem hidrolik. Pesawat Boeing 747 itu pun meluncur ke atas dan ke bawah di udara.

Baca juga: Kisah Pesawat Iran Air 655, Ditembak Rudal AS dan Hancur di Angkasa, 290 Orang Tewas

“Awak pesawat dengan gagah berani berjuang selama lebih dari setengah jam,” ucap Braithwaite.

Namun, pada saat pesawat turun ke ketinggian 13.500 kaki, awak pesawat melaporkan telah kehilangan kendali.

Akhirnya, pesawat berbadan lebar itu memulai penurunan ketinggian yang curam untuk terakhir kalinya.

Halaman:


Terkini Lainnya
BMKG: Ini WIlayah yang Berpotensi Hujan Lebat pada 9-10 September 2025
BMKG: Ini WIlayah yang Berpotensi Hujan Lebat pada 9-10 September 2025
Tren
[POPULER TREN] Isu PHK Karyawan PT Gudang Garam | Tarif Listrik Pascabayar 8-14 September
[POPULER TREN] Isu PHK Karyawan PT Gudang Garam | Tarif Listrik Pascabayar 8-14 September
Tren
Ada Fenomena Epsilon Perseid pada 9 September 2025, Apa Itu?
Ada Fenomena Epsilon Perseid pada 9 September 2025, Apa Itu?
Tren
Reshuffle Kabinet Prabowo, Siapa Menteri yang Diganti dan Belum Ada Pengganti?
Reshuffle Kabinet Prabowo, Siapa Menteri yang Diganti dan Belum Ada Pengganti?
Tren
Lansia 72 Tahun Kritis Usai Diserang Beruang di AS, Kasus Pertama Sejak 1850
Lansia 72 Tahun Kritis Usai Diserang Beruang di AS, Kasus Pertama Sejak 1850
Tren
Arkeolog Temukan Setumpuk Koin Emas Dalam Pot, Diduga Milik Tentara Bayaran
Arkeolog Temukan Setumpuk Koin Emas Dalam Pot, Diduga Milik Tentara Bayaran
Tren
Studi Ungkap Duduk Lebih Dari 5 Menit di Toilet Tingkatkan Risiko Wasir
Studi Ungkap Duduk Lebih Dari 5 Menit di Toilet Tingkatkan Risiko Wasir
Tren
Daftar Harta Mukhtarudin, Menteri P2MI Baru Hasil Reshuffle Hari Ini
Daftar Harta Mukhtarudin, Menteri P2MI Baru Hasil Reshuffle Hari Ini
Tren
Kronologi Kreator Konten di Bogor Diteror Kepala Babi, Kerap Unggah Video Edukasi soal Aksi Demonstrasi
Kronologi Kreator Konten di Bogor Diteror Kepala Babi, Kerap Unggah Video Edukasi soal Aksi Demonstrasi
Tren
Daftar Kekayaan Purbaya Yudhi Sadewa, Menkeu Baru yang Gantikan Sri Mulyani
Daftar Kekayaan Purbaya Yudhi Sadewa, Menkeu Baru yang Gantikan Sri Mulyani
Tren
Head to Head Indonesia U23 Vs Korea Selatan U23 Jelang Kualifikasi Piala Asia U23 2026
Head to Head Indonesia U23 Vs Korea Selatan U23 Jelang Kualifikasi Piala Asia U23 2026
Tren
Tanda-tanda Seseorang Perlu Segera Pergi ke Psikolog
Tanda-tanda Seseorang Perlu Segera Pergi ke Psikolog
Tren
Ekonom Jelaskan Alasan IHSG Anjlok karena Reshuffle Kabinet, Terkait Sri Mulyani?
Ekonom Jelaskan Alasan IHSG Anjlok karena Reshuffle Kabinet, Terkait Sri Mulyani?
Tren
Kena Reshuffle Kabinet Hari Ini, Berikut Karier Budi Arie Setiadi
Kena Reshuffle Kabinet Hari Ini, Berikut Karier Budi Arie Setiadi
Tren
Alasan Menpora Pengganti Dito Ariotedjo Belum Dilantik pada Reshuffle Hari Ini
Alasan Menpora Pengganti Dito Ariotedjo Belum Dilantik pada Reshuffle Hari Ini
Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau