Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Punya Keluhan di Kaki, Pria Ini Ternyata Didiagnosis Asam Urat dan Gagal Ginjal, Apa Cirinya?

Kompas.com - 04/06/2025, 12:00 WIB
Alicia Diahwahyuningtyas,
Irawan Sapto Adhi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Asam urat yang tidak terkendali dapat menyebabkan kerusakan ginjal, termasuk gagal ginjal kronis.

Sementara gagal ginjal kronis yang terlambat atau tidak diobati dapat menyebabkan berbagai komplikasi serius, termasuk masalah jantung dan pembuluh darah, serta kerusakan sistem saraf pusat.

Hal ini salah satunya dialami oleh seorang pria asal Tennessee, Amerika Serikat (AS) Steve Winfree. Ia membagikan kisahnya di Alliance for Gout Awareness (AGA).

"Penyakit ini membuat saya kehilangan karier basket di perguruan tinggi yang menjanjikan, jari kaki kedua saya dan, untuk sementara waktu, harga diri saya," kata dia.

"Tetapi asam urat dan penyakit ginjal kronis tidak menghentikan saya untuk menjalani kehidupan yang utuh. Seharusnya 'mereka' juga tidak menghalangi orang lain," tambahnya.

Lantas, bagaimana ceritanya?

Baca juga: Benarkah Asam Urat Bisa Sebabkan Gagal Ginjal? Ini Penjelasan Dokter


Kisah Steve hidup dengan asam urat dan penyakit ginjal kronis

Steve masih berusia 18 tahun ketika dokter mendiagnosisnya menderita tekanan darah tinggi atau hipertensi yang disebabkan oleh masalah ginjal.

"Fungsi ginjal saya berkisar sekitar 50 persen, tetapi saya merasa baik-baik saja. Sampai hari di mana saya tidak merasa demikian lagi," kata dia.

"Jempol kaki saya menjadi bengkak dan nyeri setelah mendaki Pegunungan Smokey. Setahun berlalu sampai masalah itu muncul lagi," tambahnya.

Pada tahun-tahun berikutnya, Steve mengalami serangan berkala pada kedua jari kaki dan jempol kakinya. Namun, asam uratnya tetap tidak terdiagnosis.

Ia mengatakan, pembengkakan dan rasa sakit selalu dikaitkan dengan penyebab lain, misalnya terlalu banyak berjalan, sepatu yang terlalu kecil, atau jari kaki yang terjepit.

Baru ketika seluruh kakinya membengkak seperti bola sepak, kata Steve, seorang dokter di ruang gawat darurat mengetahui penyakit ginjalnya dan memberikan resep obat.

"Dokter memberi tahu saya bahwa penyakit ginjal kronis saya meningkatkan risiko asam urat," ujar Steve.

"Saat itulah saya pertama kali menemukan mitos tentang asam urat, yaitu penyakit ini hanya menyerang orang-orang yang berusia setengah baya dan tidak bugar. Itu tidak benar. Saya tidak termasuk salah satunya," tambahnya.

Baca juga: 9 Buah untuk Detoksifikasi Liver dan Ginjal secara Alami, Apa Saja?

Gejala yang dirasakan semakin intens

Tak lama kemudian, serangan asam urat menjadi lebih sering, terjadi setiap beberapa bulan. Bahkan, serangan itu menyebar hingga ke jari-jari kaki Steve.

"Tumit, lutut, siku, dan tangan saya semuanya diserang. Rasa sakitnya sangat menyiksa. Sementara itu, fungsi ginjal saya menurun hingga di bawah 30 persen," ucap Steve.

"Sekitar waktu ini, saya menemukan mitos kedua tentang asam urat yaitu minum jus ceri dan makan ubi jalar bukanlah pengobatan yang baik. Saya belajar dari pengalaman, karena saya bersedia mencoba apa pun untuk mengurangi rasa sakit asam urat," sambungnya.

Pada akhirnya, Steve bertemu dengan seorang nephrologist, spesialis ginjal yang merekomendasikan dialisis untuk membersihkan tubuhnya dari kelebihan asam urat.

Steve mengaku, pengobatan tersebut efektif selama sekitar satu tahun. Akan tetapi, fungsi ginjalnya kemabli menurun dan, pada akhirnya ia membutuhkan transplantasi.

"Istri saya, pahlawan saya, menyumbangkan ginjalnya dan memberi saya kesempatan kedua untuk menjalani kehidupan yang utuh," kata dia.

Baca juga: Dokter Ungkap 6 Tanda Kerusakan Ginjal akibat Asam Urat, Apa Saja?

Steve telah memiliki ginjal baru selama 13 bulan. Namun, ia taksepenuhnya bebas dari gejala.

"Pertama, depresi dan kecemasan saya telah mereda. Meskipun saya masih mengalami serangan asam urat dari waktu ke waktu, saya tidak lagi malu untuk membicarakan kesehatan saya," ucap dia.

"Bahkan, saya menyambut baik kesempatan ini karena saya melihat sekarang saya dapat memberdayakan orang lain yang juga berjuang melawan asam urat atau penyakit ginjal," tambahnya.

Ia kemudian mengingatkan bahwa orang dengan penyakit ginjal harus tahu bahwa mereka berisiko lebih tinggi terkena asam urat.

Penting untuk mengetahui tanda-tandanya, terus bertanya, mencari pengobatan dari spesialis dan menemukan komunitas yang tepat yang dapat membantu.

"Saya menolak untuk membiarkan asam urat mengendalikan hidup saya. Saya ingin orang lain memiliki kebebasan yang sama," ungkapnya.

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini



Terkini Lainnya
Lansia 72 Tahun Kritis Usai Diserang Beruang di AS, Kasus Pertama Sejak 1850
Lansia 72 Tahun Kritis Usai Diserang Beruang di AS, Kasus Pertama Sejak 1850
Tren
Arkeolog Temukan Setumpuk Koin Emas Dalam Pot, Diduga Milik Tentara Bayaran
Arkeolog Temukan Setumpuk Koin Emas Dalam Pot, Diduga Milik Tentara Bayaran
Tren
Studi Ungkap Duduk Lebih Dari 5 Menit di Toilet Tingkatkan Risiko Wasir
Studi Ungkap Duduk Lebih Dari 5 Menit di Toilet Tingkatkan Risiko Wasir
Tren
Daftar Harta Mukhtarudin, Menteri P2MI Baru Hasil Reshuffle Hari Ini
Daftar Harta Mukhtarudin, Menteri P2MI Baru Hasil Reshuffle Hari Ini
Tren
Kronologi Kreator Konten di Bogor Diteror Kepala Babi, Kerap Unggah Video Edukasi soal Aksi Demonstrasi
Kronologi Kreator Konten di Bogor Diteror Kepala Babi, Kerap Unggah Video Edukasi soal Aksi Demonstrasi
Tren
Daftar Kekayaan Purbaya Yudhi Sadewa, Menkeu Baru yang Gantikan Sri Mulyani
Daftar Kekayaan Purbaya Yudhi Sadewa, Menkeu Baru yang Gantikan Sri Mulyani
Tren
Head to Head Indonesia U23 Vs Korea Selatan U23 Jelang Kualifikasi Piala Asia U23 2026
Head to Head Indonesia U23 Vs Korea Selatan U23 Jelang Kualifikasi Piala Asia U23 2026
Tren
Tanda-tanda Seseorang Perlu Segera Pergi ke Psikolog
Tanda-tanda Seseorang Perlu Segera Pergi ke Psikolog
Tren
Ekonom Jelaskan Alasan IHSG Anjlok karena Reshuffle Kabinet, Terkait Sri Mulyani?
Ekonom Jelaskan Alasan IHSG Anjlok karena Reshuffle Kabinet, Terkait Sri Mulyani?
Tren
Kena Reshuffle Kabinet Hari Ini, Berikut Karier Budi Arie Setiadi
Kena Reshuffle Kabinet Hari Ini, Berikut Karier Budi Arie Setiadi
Tren
Alasan Menpora Pengganti Dito Ariotedjo Belum Dilantik pada Reshuffle Hari Ini
Alasan Menpora Pengganti Dito Ariotedjo Belum Dilantik pada Reshuffle Hari Ini
Tren
Profil Ferry Juliantono, Menteri Koperasi Baru Pengganti Budi Arie
Profil Ferry Juliantono, Menteri Koperasi Baru Pengganti Budi Arie
Tren
Siapa Mukhtarudin yang Dilantik Prabowo Jadi Menteri P2MI Kabinet Merah Putih?
Siapa Mukhtarudin yang Dilantik Prabowo Jadi Menteri P2MI Kabinet Merah Putih?
Tren
Daftar Nama Menteri yang Dilantik Prabowo Hari Ini
Daftar Nama Menteri yang Dilantik Prabowo Hari Ini
Tren
Ramai Diperbincangkan, Perusahaan di Jepang Punya Layanan Sewa 'Orang Seram'
Ramai Diperbincangkan, Perusahaan di Jepang Punya Layanan Sewa "Orang Seram"
Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau