Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita 3 Pasien Rasakan Gejala Awal Kanker Otak, Apa yang Mereka Alami?

Kompas.com - 07/06/2025, 19:30 WIB
Yefta Christopherus Asia Sanjaya

Penulis

KOMPAS.com - Beberapa pasien membagikan kisah hidupnya ketika merasakan gejala awal kanker otak.

Kanker otak adalah jenis kanker yang berasal dari sel-sel otak dan dapat menimbulkan tekanan pada jaringan otak di sekitarnya.

Dilansir dari laman resmi Kementerian Kesehatan, kanker otak memiliki potensi tumbuh dengan cepat dan menyebar ke area lain di otak maupun ke sumsum tulang belakang.

Umumnya, kanker yang ditemukan merupakan kanker sekunder yang bermula dari bagian tubuh lain lalu menyebar ke otak.

Lalu, bagaimana cerita pasien saat mengalami gejala awal kanker otak?

Baca juga: Cerita Nyata 3 Pasien soal Gejala Awal Kanker Testis, Apa yang Dirasakan?

1. Pusing dan sangat mual

Molly Young asal Apple Valley, AS mengatakan, ia sempat merasakan pusing dan sangat mual pada Februari 2024.

Pada saat itu, ia mengira dirinya tertular flu dari anaknya yang sedang sakit di rumah.

“Saya pergi ke kamar mandi untuk berbaring di lantai kamar mandi dekat toilet kalau-kalau saya merasa mual dan muntah,” kata Young dikutip dari Today, Jumat (6/12/2024).

“Entahlah, ada yang tidak beres. Saya merasa tidak enak badan,” tambah perempuan berusia 38 tahun tersebut.

Young kemudian mendatangi unit gawat darurat dan petugas kesehatan mulai melakukan pemeriksaan neurologis.

Baca juga: Dokter Ungkap 6 Bagian Tubuh yang Rawan Terkena Kanker Tulang, Mana Saja?

Beberapa bulan sebelum mengalami pusing dan sangat mual, ayah Young didiagnosis menderita melanoma stadium 4 yang telah menyebar ke otaknya.

Young tahu bahwa ibunya menjalani pemeriksaan yang sama seperti yang dilakukan ayahnya.

Setelah itu, dokter meminta Young untuk menjalani pemeriksaan Magnetic Resonance Imaging (MRI).

Berdasarkan hasil MRI, dokter mengatakan, Young mengalami kejang fokal karena massa berukuran 4 cm x 4 cm di otak.

Young kemudian dirujuk ke dokter spesialis bedah saraf untuk perawatan lebih lanjut.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau