KOMPAS.com - Sejumlah pasien kanker vagina menceritakan pengalaman mereka saat terkena penyakit tersebut.
Kanker vagina sendiri merupakan jenis salah satu jenis kanker yang hanya menyerang perempuan, dengan muncul dan tumbuh di area intim kewanitaan.
Vagina adalah organ seperti tabung yang menghubungkan serviks (bagian bawah rahim) dengan vulva (alat kelamin luar).
Lantas, bagaimana cerita mengenai gejala kanker vagina tersebut?
Baca juga: Cerita Penderita Sifilis, Gonore, dan HIV, Bagaimana Gejala Awal yang Mereka Alami?
Dihimpun dari berbagai sumber, berikut ini cerita para pasien kanker vagina mengenai gejala yang mereka rasakan:
Seorang perempuan di Australia bernama Jane menderita kanker vagina di usia 46 tahun. Padahal, saat itu dia mengaku bugar, aktif, dan selalu memiliki siklus menstruasi teratur.
“Maka dari itu, saya heran ketika mengalami pendarahan setelah berhubungan seksual dengan suami,” katanya dikutip dari Cancer Council Australia.
Jane pun mendatangi dokter umum untuk memeriksakan kondisinya. Dokter umum itu meminta Jane untuk melakukan USG dan merujuknya ke dokter kandungan.
Namun dia perlu menunggu selama dua bulan untuk mendapatkan jadwal konsultasi. Selain pendarahan, dia merasakan nyeri di vaginanya.
“Setelah mendiskusikan gejala-gejala yang saya alami, dia (sang dokter kandungan) memeriksa vagina saya dan segera merujuk saya ke dokter spesialis onkologi ginekologi, yang saya temui pada sore hari itu juga,” tutur Jane.
Baca juga: Cerita Pasien Saat Pertama Kali Terkena Kanker Prostat, Apa Saja Gejalanya?
Dokter spesialis onkologi ginekologi pun memastikan bahwa dia memiliki benjolan atau massa di dinding vaginnya.
Sang dokter kemudian melakukan biopsi dan membawa Jane untuk menjalani pemindaian MRI dan PET.
Jane mengaku merasa sangat terpukul akibat kondisinya itu, namun dia tetap berusaha menyembunyikannya dari anak-anaknya.
“Dokter onkologi ginekologi menelepon saya dengan hasilnya ternyata itu adalah SCC (karsinoma sel skuamosa, salah satu jenis kanker vagina) yang tumbuh cepat dan belum menyebar ke luar vagina,” ungkap dia.
Jane pun menjalani berbagai macam pengobatan untuk menyembuhkan kanker vagina itu, salah satunya kemoterapi.
Baca juga: Cerita 3 Pasien Saat Pertama Kali Kena Kanker Serviks, Begini Gejalanya